Senin, 26 Oktober 2009

Garis Edar


Tatkala merujuk kepada matahari dan bulan di dalam Al Qur'an, ditegaskan bahwa masing-masing bergerak dalam orbit atau garis edar tertentu.

"Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya." (Al Qur'an, 21:33)

Disebutkan pula dalam ayat yang lain bahwa matahari tidaklah diam, tetapi bergerak dalam garis edar tertentu:

"Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui." (Al Qur'an, 36:38)

Fakta-fakta yang disampaikan dalam Al Qur'an ini telah ditemukan melalui pengamatan astronomis di zaman kita. Menurut perhitungan para ahli astronomi, matahari bergerak dengan kecepatan luar biasa yang mencapai 720 ribu km per jam ke arah bintang Vega dalam sebuah garis edar yang disebut Solar Apex. Ini berarti matahari bergerak sejauh kurang lebih 17.280.000 kilometer dalam sehari. Bersama matahari, semua planet dan satelit dalam sistem gravitasi matahari juga berjalan menempuh jarak ini. Selanjutnya, semua bintang di alam semesta berada dalam suatu gerakan serupa yang terencana.


Sebagaimana komet-komet lain di alam raya, komet Halley, sebagaimana terlihat di atas, juga bergerak mengikuti orbit atau garis edarnya yang telah ditetapkan. Komet ini memiliki garis edar khusus dan bergerak mengikuti garis edar ini secara harmonis bersama-sama dengan benda-benda langit lainnya.

Keseluruhan alam semesta yang dipenuhi oleh lintasan dan garis edar seperti ini, dinyatakan dalam Al Qur'an sebagai berikut:

"Demi langit yang mempunyai jalan-jalan." (Al Qur'an, 51:7)

Terdapat sekitar 200 milyar galaksi di alam semesta yang masing-masing terdiri dari hampir 200 bintang. Sebagian besar bintang-bintang ini mempunyai planet, dan sebagian besar planet-planet ini mempunyai bulan. Semua benda langit tersebut bergerak dalam garis peredaran yang diperhitungkan dengan sangat teliti. Selama jutaan tahun, masing-masing seolah "berenang" sepanjang garis edarnya dalam keserasian dan keteraturan yang sempurna bersama dengan yang lain. Selain itu, sejumlah komet juga bergerak bersama sepanjang garis edar yang ditetapkan baginya.

Semua benda langit termasuk planet, satelit yang mengiringi planet, bintang, dan bahkan galaksi, memiliki orbit atau garis edar mereka masing-masing. Semua orbit ini telah ditetapkan berdasarkan perhitungan yang sangat teliti dengan cermat. Yang membangun dan memelihara tatanan sempurna ini adalah Allah, Pencipta seluruh sekalian alam.

Garis edar di alam semesta tidak hanya dimiliki oleh benda-benda angkasa. Galaksi-galaksi pun berjalan pada kecepatan luar biasa dalam suatu garis peredaran yang terhitung dan terencana. Selama pergerakan ini, tak satupun dari benda-benda angkasa ini memotong lintasan yang lain, atau bertabrakan dengan lainnya. Bahkan, telah teramati bahwa sejumlah galaksi berpapasan satu sama lain tanpa satu pun dari bagian-bagiannya saling bersentuhan.

Dapat dipastikan bahwa pada saat Al Qur'an diturunkan, manusia tidak memiliki teleskop masa kini ataupun teknologi canggih untuk mengamati ruang angkasa berjarak jutaan kilometer, tidak pula pengetahuan fisika ataupun astronomi modern. Karenanya, saat itu tidaklah mungkin untuk mengatakan secara ilmiah bahwa ruang angkasa "dipenuhi lintasan dan garis edar" sebagaimana dinyatakan dalam ayat tersebut. Akan tetapi, hal ini dinyatakan secara terbuka kepada kita dalam Al Qur'an yang diturunkan pada saat itu: karena Al Qur'an adalah firman Allah.

Sumber: http://www.keajaibanalquran.com/astronomy_orbits.html

Pemisahan Langit dan Bumi



Gambar ini menampakkan peristiwa Big Bang, yang sekali lagi mengungkapkan bahwa Allah telah menciptakan jagat raya dari ketiadaan. Big Bang adalah teori yang telah dibuktikan secara ilmiah. Meskipun sejumlah ilmuwan berusaha mengemukakan sejumlah teori tandingan guna menentangnya, namun bukti-bukti ilmiah malah menjadikan teori Big Bang diterima secara penuh oleh masyarakat ilmiah.

Satu ayat lagi tentang penciptaan langit adalah sebagaimana berikut:

"Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?" (Al Qur'an, 21:30)

Kata "ratq" yang di sini diterjemahkan sebagai "suatu yang padu" digunakan untuk merujuk pada dua zat berbeda yang membentuk suatu kesatuan. Ungkapan "Kami pisahkan antara keduanya" adalah terjemahan kata Arab "fataqa", dan bermakna bahwa sesuatu muncul menjadi ada melalui peristiwa pemisahan atau pemecahan struktur dari "ratq". Perkecambahan biji dan munculnya tunas dari dalam tanah adalah salah satu peristiwa yang diungkapkan dengan menggunakan kata ini.

Marilah kita kaji ayat ini kembali berdasarkan pengetahuan ini. Dalam ayat tersebut, langit dan bumi adalah subyek dari kata sifat "fatq". Keduanya lalu terpisah ("fataqa") satu sama lain. Menariknya, ketika mengingat kembali tahap-tahap awal peristiwa Big Bang, kita pahami bahwa satu titik tunggal berisi seluruh materi di alam semesta. Dengan kata lain, segala sesuatu, termasuk "langit dan bumi" yang saat itu belumlah diciptakan, juga terkandung dalam titik tunggal yang masih berada pada keadaan "ratq" ini. Titik tunggal ini meledak sangat dahsyat, sehingga menyebabkan materi-materi yang dikandungnya untuk "fataqa" (terpisah), dan dalam rangkaian peristiwa tersebut, bangunan dan tatanan keseluruhan alam semesta terbentuk.

Ketika kita bandingkan penjelasan ayat tersebut dengan berbagai penemuan ilmiah, akan kita pahami bahwa keduanya benar-benar bersesuaian satu sama lain. Yang sungguh menarik lagi, penemuan-penemuan ini belumlah terjadi sebelum abad ke-20.

http://www.keajaibanalquran.com/astronomy_separation.html

Mengembangnya Alam Semesta




Edwin Hubble dengan teleskop besarnya.

Dalam Al Qur'an, yang diturunkan 14 abad silam di saat ilmu astronomi masih terbelakang, mengembangnya alam semesta digambarkan sebagaimana berikut ini:

"Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya." (Al Qur'an, 51:47)

Kata "langit", sebagaimana dinyatakan dalam ayat ini, digunakan di banyak tempat dalam Al Qur'an dengan makna luar angkasa dan alam semesta. Di sini sekali lagi, kata tersebut digunakan dengan arti ini. Dengan kata lain, dalam Al Qur'an dikatakan bahwa alam semesta "mengalami perluasan atau mengembang". Dan inilah yang kesimpulan yang dicapai ilmu pengetahuan masa kini.



Sejak terjadinya peristiwa Big Bang, alam semesta telah mengembang secara terus-menerus dengan kecepatan maha dahsyat. Para ilmuwan menyamakan peristiwa mengembangnya alam semesta dengan permukaan balon yang sedang ditiup.

Hingga awal abad ke-20, satu-satunya pandangan yang umumnya diyakini di dunia ilmu pengetahuan adalah bahwa alam semesta bersifat tetap dan telah ada sejak dahulu kala tanpa permulaan. Namun, penelitian, pengamatan, dan perhitungan yang dilakukan dengan teknologi modern, mengungkapkan bahwa alam semesta sesungguhnya memiliki permulaan, dan ia terus-menerus "mengembang".

Pada awal abad ke-20, fisikawan Rusia, Alexander Friedmann, dan ahli kosmologi Belgia, George Lemaitre, secara teoritis menghitung dan menemukan bahwa alam semesta senantiasa bergerak dan mengembang.

Fakta ini dibuktikan juga dengan menggunakan data pengamatan pada tahun 1929. Ketika mengamati langit dengan teleskop, Edwin Hubble, seorang astronom Amerika, menemukan bahwa bintang-bintang dan galaksi terus bergerak saling menjauhi. Sebuah alam semesta, di mana segala sesuatunya terus bergerak menjauhi satu sama lain, berarti bahwa alam semesta tersebut terus-menerus "mengembang". Pengamatan yang dilakukan di tahun-tahun berikutnya memperkokoh fakta bahwa alam semesta terus mengembang. Kenyataan ini diterangkan dalam Al Qur'an pada saat tak seorang pun mengetahuinya. Ini dikarenakan Al Qur'an adalah firman Allah, Sang Pencipta, dan Pengatur keseluruhan alam semesta.

Sumber: http://www.keajaibanalquran.com/astronomy_expansion_universe.html

Penciptaan Alam Semesta

Asal mula alam semesta digambarkan dalam Al Qur'an pada ayat berikut:

"Dialah pencipta langit dan bumi." (Al Qur'an, 6:101)

Keterangan yang diberikan Al Qur'an ini bersesuaian penuh dengan penemuan ilmu pengetahuan masa kini. Kesimpulan yang didapat astrofisika saat ini adalah bahwa keseluruhan alam semesta, beserta dimensi materi dan waktu, muncul menjadi ada sebagai hasil dari suatu ledakan raksasa yang tejadi dalam sekejap. Peristiwa ini, yang dikenal dengan "Big Bang", membentuk keseluruhan alam semesta sekitar 15 milyar tahun lalu. Jagat raya tercipta dari suatu ketiadaan sebagai hasil dari ledakan satu titik tunggal. Kalangan ilmuwan modern menyetujui bahwa Big Bang merupakan satu-satunya penjelasan masuk akal dan yang dapat dibuktikan mengenai asal mula alam semesta dan bagaimana alam semesta muncul menjadi ada.

Sebelum Big Bang, tak ada yang disebut sebagai materi. Dari kondisi ketiadaan, di mana materi, energi, bahkan waktu belumlah ada, dan yang hanya mampu diartikan secara metafisik, terciptalah materi, energi, dan waktu. Fakta ini, yang baru saja ditemukan ahli fisika modern, diberitakan kepada kita dalam Al Qur'an 1.400 tahun lalu.

Sensor sangat peka pada satelit ruang angkasa COBE yang diluncurkan NASA pada tahun 1992 berhasil menangkap sisa-sisa radiasi ledakan Big Bang. Penemuan ini merupakan bukti terjadinya peristiwa Big Bang, yang merupakan penjelasan ilmiah bagi fakta bahwa alam semesta diciptakan dari ketiadaan.

Bayi Bisa Bedakan Suara Manusia dan Monyet


Gena Gerina


Liputan6.com, Montreal: Kebanyakan orang dewasa akan mengira jika bayi berusia beberapa bulan tidak dapat membedakan suara atau bunyi apa pun. Namun penelitian Proceedings of the National Academy of Sciences membuktikan, ternyata anak-anak berusia lima bulan bisa membedakan antara suara manusia dan monyet.

Seperti dilansir Healthday, para peneliti menunjukkan bahwa bayi berusia lima bulan asal Inggris dan Perancis diberikan gambar wajah manusia dan wajah resus monyet yang dipasangkan dengan ucapan manusia dan suara monyet. Para bayi menatap gambar wajah manusia ketika manusia berbicara. Dan tidak lama kemudian, mereka melihat wajah monyet ketika suaranya dimainkan.

Namun, bayi tidak dapat mencocokkan antara jenis suara lain, seperti tertawa, dan foto wajah manusia. Menurut para peneliti dari New York University dan McGill University di Montreal, Kanada, bayi tersebut masih menyesuaikan diri dengan beberapa sifat fungsional suara.

Dalam penelitian lainnya, ucapan manusia, suara monyet, dan suara bebek diberikan kepada bayi seraya ditunjukkannya wajah manusia dan itik. Hasilnya, para bayi tidak melihat foto bebek lebih lama ketika mereka mendengar suara bebek. Sehingga bisa disimpulkan, bayi tidak dapat mencocokkan wajah itik dengan suaranya.

Seperti dirilis NYU, para peneliti juga berkesimpulan, harapan bayi mengenai sumber vokalisasi tampaknya tidak didasarkan pada hubungan sederhana antara wajah, suara, dan memberikan mereka pengalaman yang lebih khusus. Namun, kemampuan itu dapat membantu bayi mengenali mereka secara spesifik. Bahkan ketika berada di luar pandangan mereka. Sehingga memungkinkan mereka untuk mengenali manusia dari bunyi suaranya yang berhubungan dengan perolehan bahasa.(SHA)

Pria Juga Berjuang Lawan Kanker Payudara

Irni Diniati


Liputan6.com, Anchorage: Oktober adalah bulan kesadaran terhadap penyakit kanker payudara. Banyak orang Alaska yang memikirkan wanita di sekitar mereka yang berjuang melawan penyakit tersebut di bulan ini. Kendati demikian, satu persen dari pasien kanker payudara ternyata adalah kaum Adam.

Satu di antaranya Dekan Universitas Anchorage Alaska, Bear Baker. Seperti dilansir situs www.ktva.com, belum lama berselang, pria ini berhasil berjuang melawan penyakit kanker payudara sejak merasakan adanya benjolan di bagian dadanya pada akhir Mei 2005. Dua pekan setelah itu, Baker pun menemui dokternya.

Dokter demi dokter mengatakan benjolan itu bukanlah masalah besar. Akhirnya, enam bulan kemudian ahli bedah lain menyetujui melakukan biopsi. Benjolan tersebut memang benar kanker dan dibuktikan oleh proses pencitraan mamografi yang dijalani Baker.

Baker masih ingat ketika dokternya mengatakan bahwa di dadanya terdapat bentuk umum kanker payudara yang disebut Invasive Ductal Carcinoma. Meski jarang, pria tetap bisa terkena penyakit ini. Karena layaknya wanita, setiap pria juga memiliki jaringan payudara.

Menurut ahli bedah Daniel Dunn, di Amerika Serikat tahun lalu sekitar 180 ribu wanita didiagnosis menderita kanker payudara. Sedangkan sekitar dua ribu orang lagi adalah pria. Sebagian besar perawatan yang diterima pria adalah mastektomi. Kemudian dia menghabiskan lima bulan untuk diberikan perawatan kemoterapi.

Hingga hari ini, Baker masih menjalani kemoterapi. Baker pun dengan bangga mengenakan pakaian atau aksesori berwarna merah muda guna menghormati bulan kanker payudara.

Dia sadar betul bahwa kebanyakan pria akan merasa malu jika menderita kanker payudara yang sudah dicap sebagai penyakit wanita. Kendati demikian, Baker tetap meneruskan perjuangannya memotivasi pria yang bernasib sama untuk menjadi pendukung bagi diri mereka sendiri. Karena kalau bukan diri mereka sendiri, Baker yakin dia mungkin tak akan berada di sini untuk berjuang untuk orang lain.(ANS)

Roket Berbahan Bakar Permen,

Roket Berbahan Bakar Permen, Mengapa Tidak?

Iswardani
Liputan6.com, Hatfield: Mengunyah permen atau gula-gula memang sebuah keasyikan tersendiri, terutama bagi anak-anak. Hampir semua bocah menyukainya. Namun tanpa disangka, kini gula-gula mampu menjadi bahan bakar roket. Adalah para ilmuwan dari Universitas Hertfordshire, Inggris, yang belum lama ini menemukannya.

Penemuan ini berawal pada 2005, saat universitas tersebut memulai program roket hingga akhirnya roket berbahan bakar gula-gula berhasil diciptakan. Roket ini memiliki kecepatan hingga 1.200 mil per jam yang mampu ditempuhnya hanya dalam tempo tiga detik.

Walau masih berbentuk penemuan awal, roket ini telah menarik perhatian banyak kalangan. Buktinya, roket terpanjang yang berukuran empat meter sempat tampil dalam Majalah The Times pada akhir Agustus lalu. Tidak hanya itu, roket berbahan bakar gula-gula ini juga pernah terbang setinggi 8.000 kaki atau setara dengan 2,4 kilometer di langit Skotlandia pada ajang International Rocket Week.

"Kami tidak hendak menyarankan agar perusahaan pembuat jet dan roket mulai berpikir untuk menggunakan gula-gula sebagai bahan bakar roket mereka. Tapi, mereka bisa memikirkan bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan," kata Ray Wilkinson pengajar di Universitas Hertfordshire, seperti dikutip situs Sciencedaily.com.(ANS)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Label

Info software game Health Sejarah anti virus trik gambar lucu gambar keren Info unik berita dan cerita unik software Converter dunia hewan info islam software portable software Editor film Teknologi Tokoh berita islam Tentang Indonesia Info Bunda Arsitek Gedung Hunian kata kuliner Berita Sport pendidikan DUNIA MILITER otomotif software Creator software Multimedia Sepak Bola software downloader software office Sains IPTEK Internet Motifasi ebook alam software Internet berita cerita unik dan lucu keajaiban alam alamat link Info Manca Negara Tampilan renungan gambar Keajaiban Al-Quran software islam Adobe Photoshop Lagu Tubuh Kita dunia extreme dunia flora mitos Foto video Fonts Icons and Buttons software Mobile software protector Tutorial Microsoft Office kamus software android software protect Berita Olah Raga Figur Maps Downloader promo Antariksa Dunia Misteri Tutorial buah software anti maling Driver Games Downloader OS Software BlackBerry adobe reader animasi komputer software Anti Porn software Get Data Back software simulasi software untuk usaha tips 3D Maker Aktivity BILLING Dokumentasi Eksperimen Face Logon Kumpulan Surat MP3 Cutter and Editor Recover Windows Screen Capture Software Akuntansi Software Billing Software Connection Software Pembaca Tulisan Software TeamTalk chat Software Webcam Software spy Software tampilan TuneUp Utilities ala ant arti biografi cheat corel cre desktop flash disk gam gambar jadul google google earth herbal hew i ilustrasi in info hp kasih sayang kreasi label pantun pelacak puisi repair resep s seni sof software Creator avi software Creator program software Cutter software Detektor software Emulator software LJK software Office Tab software Penghemat daya software Quis software RECOVERY software UNINSTALLER software anak software animasi software cek data software copy software driver software karaoke software pendeteksi software perintah software remote PC software usil sos syair toolkit tri trik blog tv streaming un undangan windows 7
Powered By Blogger