Tampilkan postingan dengan label Figur. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Figur. Tampilkan semua postingan

Selasa, 24 Mei 2011

Galeri Foto-Foto Bruce Lee


Little History Of Bruce Lee : July 20, martial arts star Bruce Lee(Chinese name 李小龙), died 38 anniversary, fans around the world came to Bruce Lee’s former residence, to recall him.

Bruce Lee, formerly known as Li Zhenfan, Chinese-American, was Hong Kong actor, martial arts instructor, philosopher, film director, film producer, screenwriter, and founder of the Jeet Kune Do martial arts movement.

Bruce Lee was born in San Francisco, California to parents of Hong Kong heritage but was raised in Hong Kong until his late teens. Lee emigrated to the United States at the age of 18 to claim his U.S. citizenship and receive his higher education.

It was during this time that he began teaching martial arts, which soon led to film and television roles. And Here Are Some Rare Photos Of Bruce Lee The Legend Master of Martrial Art











































Rabu, 16 Maret 2011

Siapakah "Marty Natalegawa" ?

Mungkin agan - agan sering mendengar nama "Marty Natalegawa", tapi apa agan - agan tau lebih dekat?
Cekidot gan..
Quote:
Code:
Profile:

Lahir: 22 Maret 1963, Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Kebangsaan: Indonesia
Istri: Sranya Bamrungphong
Almamater: Universitas Nasional Australia
Corpus Christi College
London School of Economics
Ellesmere College
Concord College
Profesi: Diplomat
Agama: Islam
Quote:
Marty Natalegawa atau Dr. Raden Mohammad Marty Muliana Natalegawa, M.Phil, B.Sc (lahir di Bandung, Jawa Barat, 22 Maret 1963 adalah Menteri Luar Negeri Indonesia sejak 22 Oktober 2009.

Marty telah mengenal dunia internasional sejak umur 9 tahun. Keluarganya menyekolahkan dia ke Singapura setelah lulus dari SD Kris di Jakarta pada 1974. Kemudian, di Singapura, Marty bersekolah di Singapore International School (1974). Namun, kemudian pindah ke sekolah asrama setingkat SMP Ellesmere College dan Concord College, Inggris pada tahun 1981.

Marty meneruskan sekolahnya pada tingkat SMP hingga master di Inggris. Ia menyelesaikan kuliah dan meraih gelar BSc, Homour, di bidang hubungan internasional di London School of Economics and Political Science, University of London tahun 1984. Kemudian meraih Master of Philosophy in International Relations, Corpus Christi College, Cambridge University tahun 1985.

Gelar doktor Marty dapatkan di luar Inggris. Marty meraih gelar Doctor on Philosophy in International Relations dari Australian National University, Australia pada 1993.

Marty mengawali kariernya di departemen luar negeri (Kementrian Luar Negeri) pada 1986. Marty menjadi Staf Badan Litbang Departemen Luar Negeri pada 1986-1990. Karier Marty terus menanjak sejak awal 2000, tepatnya ketika ia ditunjuk sebagai juru bicara Departemen Luar Negeri periode 2002-2005. Pada periode selanjutnya (11 November 2005–5 September 2007), Marty dilantik menjadi Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Indonesia untuk Inggris Raya dan Republik Irlandia, menggantikan Juwono Sudarsono yang menjabat sebagai Menteri Pertahanan.

Selanjutnya, Marty menjabat sebagai Duta Besar RI untuk PBB (5 September 2007–22 Oktober 2009). Pada November, Marty sukses berkiprah di dunia internasional dengan manjadi salah satu orang Indonesia yang pernah menjadi Presiden Dewan Keamanan PBB.

Pada 22 Oktober 2009, Marty dilantik menjadi Menteri Luar Negeri Republik Indonesia pada Kabinet Indonesia Bersatu II.[2] Ia merupakan Menteri Luar negeri RI yang ke-17, menggantikan Dr. Nur Hassan Wirajuda.

Marty pernah menjabat sebagai kepala delegasi negara untuk sejumlah konferensi internasional, internaliansi dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Gerakan Non-Blok, Organisasi Konferensi Islam (OKI), dan ASEAN. Ia pun pernah menjadi delegasi Indonesia untuk Dewan Keamanan PBB dan dialog trilateral di Timor Timur serta Direktur Jendral untuk Kerjasama ASEAN (2003-2005).

Dari pernikahannya dengan Sranya Bamrungphong (dari Thailand), dia dikaruniai tiga orang anak yakni Raden Siti Annisa Nadia Natalegawa, Raden Mohammad Anantha Prasetya Natalegawa, Raden Mohammad Andreyka Ariif Natalegawa.




sumber :http://www.kaskus.us/showthread.php?s=fc8bd85f633d970644dd4b1c1a18942a&t=7474213

Rabu, 09 Maret 2011

Daan Mogot, Pahlawan Berumur 17 Tahun



Penduduk Jakarta pasti sudah pernah mendengar nama sebuah jalan bernama Daan Mogot. Jalan yang terbentang dari perempatan Grogol hingga Tangerang. Tapi apakah banyak yang sadar bahwa nama jalan Daan Mogot itu berasal dari sebuah nama seorang pemuda?

Pemuda belia itu bernama Elias Daniel Mogot. Daan Mogot adalah nama populer Elias Daniel Mogot. Pemuda ini cukup mengagumkan. Bayangkan ketika anak-anak saat ini yang berumur 14 tahun masih doyan main playstation ataupun ber-FB ria, ternyata saat umur 14 tahun Daan Mogot sudah ikut berperang.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoh41kyAGcK8WfeQA7GcWW-NTz9DS_5RSP4i3AJzqqowOr1qSJ5MgS0pzMY3Oe6jdhNILiAOYqfJZOW94b6Ng_N8Pg_qLj4puK9lzSf4nJzTaBpjokwzPXGh5oxhlb7HybHEvrtYyzeyw/s1600/Daan_E_Mogot.jpg

Pemuda kelahiran Manado, 28 Desember 1928, ini dibawa oleh orang tuanya ke Batavia (Jakarta) saat berumur 11 tahun. Daan Mogot adalah anak dari pasangan Nicolaas Mogot dan Emilia Inkiriwang. Ayahnya ketika itu adalah Hukum Besar Ratahan. Ia anak kelima dari tujuh bersaudara. Saudara sepupunya antara lain Kolonel Alex E. Kawilarang (Panglima Siliwangi, serta Panglima Besar Permesta) dan Irjen. Pol. A. Gordon Mogot (mantan Kapolda Sulut). Di Batavia, ayahnya diangkat menjadi anggota VOLKSRAAD (Dewan Rakyat masa Hindia-Belanda). Kemudian ayahnya diangkat sebagai Kepala Penjara Cipinang.

Di umur 14 tahun (tahun 1942) Daan Mogot masuk PETA (Pembela Tanah Air) yaitu organisasi militer pribumi bentukan Jepang di Jawa, walaupaun sebenarnya ia tak memenuhi syarat karena usianya belum genap 18 tahun. Oleh prestasinya yang luar biasa ia diangkat menjadi pelatih PETA di Bali. Kemudian dipindahkan ke Batavia.

Saat kejatuhan Jepang dan selepas Proklamasi 1945, Daan Mogot bergabung dengan pemuda lainnya mempertahankan kemerdekaan dan menjadi salah seorang tokoh pemimpin Barisan Keamanan Rakyat (BKR) dan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dengan pangkat Mayor. Uniknya saat itu Daan Mogot baru berusia 16 tahun namun sudah berpangkat Mayor.

Malang tak dapat ditolak, saat ia berjuang membela negeri ini, ayahnya tewas dibunuh oleh para perampok yang menganggap “orang Manado” (orang Minahasa) sebagai londoh-londoh (antek-antek) Belanda. Kesedihannya itu ia sampaikan pada sepupunya Alex Kawilarang.

“Banyak benar anarki terjadi di sini,” kata Alex Kawilarang.

“Memang, itu yang mesti torang bereskan. Oleh karena itu, senjata harus berada di torang pe tangan” kata Daan Mogot. “Torang, orang Manado, jangan berbuat yang bukan-bukan. Awas, hati-hati! Torang musti benar-benar menunjukkan, di pihak mana kita berada.”

Daan Mogot berkeinginan mencurahkan pengetahuannya, apa yang dulu didapatkannya saat masih dibawah PETA. Ia ingin mendidik para pemuda yang mau menjadi tentara. Dan keinginan besarnya itu akhirnya terwujud dengan berdirinya Akademi Milter di Tangerang 18 November 1945 bersama Kemal Idris, Daan Yahya dan Taswin. Dan Daan Mogot diangkat menjadi Direktur Militer Akademi Tangerang (MAT) saat ia berusia 17 tahun dengan calon Taruna pertama yang dilatih berjumlah ada 180 orang.

Hutan Lengkong - Serpong Tangerang

Pada tanggal 30 November 1945 dilakukan perundingan antara Indonesia dengan delegasi Sekutu. Indonesia diwakili oleh Wakil Menteri Luar Negeri Agoes Salim yang didampingi oleh dua dua perwira TKR yaitu Mayor Wibowo dan Mayor Oetarjo. Sedangkan pihak Sekutu (Inggris), Brigadir ICA Lauder didampingi oleh Letkol Vanderpost (Afrika Selatan) dan Mayor West.

Pertemuan yang merupakan Meeting of Minds, menghasilkan ketetapan tentang pengambil-alihan primary objectives tentara Sekutu oleh TKR yang meliputi perlucutan senjata dan pemulangan 35 ribu tentara Jepang yang masih di Indonesia, pembebasan dan pemulangan Allied Prisoners of War and Internees (APWI) yang kebanyakan terdiri dari lelaki tua, wanita, dan anak-anak berkebangsaan Belanda dan Inggris sebanyak 36 ribu.

Berdasarkan kesepakatan 30 November 1945, tentara Sekutu tidak lagi memiliki alasan untuk memasuki wilayah kekuasaan Indonesia maupun menggunakan tentara Jepang untuk memerangi Indonesia dengan dalih mempertahankan status quo pra- Proklamasi. Perintah itu disampaikan oleh pihak Sekutu kepada Panglima Tentara Jepang Letjen Nagano.

Sekitar tanggal 5 Desember 1945 ditegaskan oleh Kolonel Yashimoto dari pimpinan tentara Jepang kepada pimpinan Kantor Penghubung TKR di Jakarta cq Mayor Oetarjo bahwa para komandan tentara Jepang setempat sesuai dengan keputusan pimpinan tentara Sekutu, telah diperintahkan tunduk kepada para komandan TKR setempat yang bertanggung jawab atas pemulangan mereka.

Namun pada tanggal 24 Januari 1946, Daan Mogot mendengar pasukan NICA Belanda sudah menduduki Parung. Dan bisa dipastikan mereka akan melakukan gerakan merebut senjata tentara Jepang di depot Lengkong.

Ini sangat berbahaya karena akan mengancam kedudukan Resimen IV Tangerang. Untuk mendahului jangan sampai senjata Jepang jatuh ke tangan sekutu, berangkatlah pasukan TKR dibawah pimpinan Mayor Daan Mogot dengan berkekuatan 70 taruna Militer Akademi Tangerang (MAT) dan delapan tentara Gurkha pada tanggal 25 Januari 1946 lewat tengah hari sekitar pukul 14.00. Ikut pula bersamanya beberapa orang perwira seperti Mayor Wibowo, Letnan Soebianto Djojohadikoesoemo dan Letnan Soetopo.

Dengan mengendarai tiga truk dan satu jip militer hasil rampasan dari Inggris, para prajurit berangkat dan sampai di markas Jepang Lengkong pukul 16.00 WIB. Di depan pintu gerbang, truk diberhentikan dan pasukan TKR turun. Mereka memasuki markas tentara Jepang dengan Mayor Daan Mogot, Mayor Wibowo, dan taruna Alex Sajoeti (fasih bahasa Jepang) berjalan di depan. Pasukan taruna diserahkan kepada Letnan Soebianto dan Letnan Soetopo untuk menunggu di luar.

Kapten Abe, dari pihak Jepang, menerima ketiganya di dalam markas. Mendengar penjelasan maksud kedatangan mereka, Kapten Abe meminta waktu untuk menghubungi atasannya di Jakarta. Ia beralasan bahwa ia belum mendapat perintah atasannya tentang perlucutan senjata. Saat perundingan berjalan, ternyata Lettu Soebianto dan Lettu Soetopo sudah mengerahkan para taruna memasuki sejumlah barak dan melucuti senjata yang ada di sana dengan kerelaan dari anak buah Kapten Abe. 40 orang Jepang telah terkumpulkan di lapangan.

Namun entah mengapa, tiba-tiba terdengar bunyi tembakan yang tidak diketahui dari mana asalnya. Disusul tembakan dari tiga pos penjagaan bersenjatakan mitraliur yang diarahkan kepada pasukan taruna yang terjebak. Tentara Jepang yang berbaris di lapangan ikut pula memberikan perlawanan dengan merebut kembali sebagian senjata mereka yang belum sempat dimuat ke dalam truk milik TKR.

Terjadilah pertempuran yang tak seimbang, apalagi pengalaman tempur dan persenjataan para Taruna tak sebanding dsengan pihak Jepang. Taruna MAT menjadi sasaran empuk, diterjang oleh senapan mesin, lemparan granat serta perkelahian sangkur seorang lawan seorang.

Ketika mendengar pecahnya pertempuran, Mayor Daan Mogot segera berlari keluar meninggalkan meja perundingan dan berupaya menghentikan pertempuran namun upaya itu tidak berhasil. Mayor Daan Mogot bersama beberapa pasukannya menyingkir meninggalkan asrama tentara Jepang, memasuki hutan karet yang dikenal sebagai hutan Lengkong.

Namun Taruna MAT yang berhasil lolos menyelamatkan diri di antara pohon-pohon karet mengalami kesulitan menggunakan karaben Terni yang dimiliki. Sering peluru yang dimasukkan ke kamar-kamarnya tidak pas karena ukuran berbeda atau sering macet. Pertempuran ini tidak berlangsung lama, karena pasukan itu bertempur di dalam perbentengan Jepang dengan persenjataan dan persediaan peluru yang amat terbatas.

Dalam pertempuran, Mayor Daan Mogot terkena peluru pada paha kanan dan dada. Tapi ketika melihat anak buahnya yang memegang senjata mesin mati tertembak, ia kemudian mengambil senapan mesin tersebut dan menembaki lawan sampai ia sendiri dihujani peluru tentara Jepang dari berbagai penjuru.

Monumen Lengkong
Dari pertempuran di hutan Lengkong, 33 taruna dan 3 perwira gugur serta 10 taruna luka berat. Mayor Wibowo bersama 20 taruna ditawan, hanya 3 taruna, yaitu Soedarno, Menod, Oesman Sjarief berhasil meloloskan diri dan tiba di Markas Komando Resimen TKR Tangerang pada pagi hari.

Pasukan Jepang selanjutnya bertindak penuh kebuasan. Mereka yang telah luka terkena peluru dan masih hidup dihabisi dengan tusukan bayonet. Ada yang tertangkap sesudah keluar dari tempat perlindungan, lalu diserahkan kepada Kempetai Bogor. Beberapa orang yang masih hidup (walau mereka dalam keadaan terluka) dipaksa untuk menggali kubur bagi teman-temannya.

Tanggal 29 Januari 1946 di Tangerang diselenggarakan pemakaman kembali 36 jenasah yang gugur dalam peristiwa Lengkong disusul seorang taruna Soekardi yang luka berat namun akhirnya meninggal di RS Tangerang. Mereka dikuburkan di dekat penjara anak-anak Tangerang. Hadir pula pada upacara tersebut Perdana Menteri RI Sutan Sjahrir, Wakil Menlu RI Haji Agoes Salim yang puteranya bernama Sjewket Salim ikut gugur dalam peristiwa tersebut beserta para anggota keluarga taruna yang gugur. Dan bagi R.Margono Djojohadikusumo, pendiri BNI 1946, ia kehilangan dua putra terbaiknya yaitu Letnan Soebianto Djojohadikoesoemo dan Taruna R.M. Soejono Djojohadikoesoemo (keduanya paman dari Prabowo Subianto).

Untuk mengenang jasa-jasanya, pemerintah Indonesia kemudian mengangkat Daan Mogot sebagai pahlawan nasional. Namanya juga diabadikan menjadi nama Jalan yang menghubungkan Jakarta dengan Tangerang. Jalan Ini memiliki sahabat setia yaitu Kali Mookervaat.

Daan Mogot tutup usia pada tanggal 25 Januari tahun 1946. Hanya sempat merasakan sebulan hidup di usia 17 tahun atau dikenal sebagai saat sweet seventeen saat ini. Mungkin bagi anak muda akan diperingati sebagai masa yang indah, namun bagi Hadjari Singgih, pacar Mayor Daan Mogot, adalah sebuah pengorbanan yang sangat berarti bagi negeri ini. Kado yang terindah darinya adalah dengan memotong rambutnya yang panjang mencapai pinggang dan menanam rambut itu bersama jenasah Daan Mogot.

Kini di antara kemewahan kawasan Serpong, Tangerang Selatan, “terselip” sebuah sejarah bernilai tinggi bagi Republik Indonesia. Sebuah rumah tua, bekas markas serdadu Jepang di Desa Lengkong, menjadi saksi “Pertempuran Lengkong.” Di sebelah kanan rumah itu berdiri sebuah monument yang dibangun sejak tahun 1993. Terukir sejumlah nama taruna dan perwira yang gugur dalam peristiwa heroik yang itu. Namun yang patut disayangkan adanya perbedaan antara museum Lengkong dengan obyek-obyek sejarah lainnya di Tanah Air ini.



Markas tentara Jepang di Desa Lengkong
Museum dan Monumen Lengkong bukanlah salah satu sarana obyek wisata yang bisa dikunjungi oleh masyarakat luas. Pemanfaatannya hingga saat ini hanya sekedar tempat peringatan peristiwa pertempuran. Sehingga banyak dari masyarakat sekitar yang tidak tahu akan keberadaan bangunan historis tersebut. Apalagi seharusnya di museum terpampang foto-foto perjuangan para taruna militer di Indonesia beserta akademinya, namun sayang sekali foto-foto bersejarah tersebut kini berada di Akademi Militer Tangerang dan akan dipasang kembali tiap tanggal 25 Januari dalam upacara peringatan peristiwa Pertempuran Lengkong.

Kisah kepahlawanan Daan Mogot menjadi tamparan bagi kita, saat usia muda ia telah berbakti untuk negerinya. Seharusnya kita terus kabarkan, agar para pemuda tahu bahwa sejarah negeri ini bermula dari kaum pemuda. Agar para orang pemimpin negeri ini tak memandang remeh pada jeritan kaum muda. Simak dan renungkan, apa yang terukir di pintu gerbang Taman Makam Pahlawan Taruna, Tangerang.





sumber :http://haxims.blogspot.com/2011/03/daan-mogot-pahlawan-berumur-17-tahun.html

Selasa, 08 Maret 2011

Arsenal Siap Hadapi Messi

Cesc Fabregas siap memastikan Lionel Messi agar tidak merajalela seperti musim lalu.

Oleh Ivena Kasatyo

Lionel Messi - Barcelona & Cesc Fabregas -  Arsenal (Getty Images)
Lionel Messi - Barcelona & Cesc Fabregas - Arsenal (Getty Images)
Arsenal tidak akan pernah lupa dengan aksi Lionel Messi yang mengantarkan Barcelona menang 4-1 pada pertemuan musim lalu di Liga Champions. Messi memborong empat gol tersebut yang memupus harapan the Gunners di kompetisi Eropa.

Kapten Arsenal Cesc Fabregas mengungkapkan Messi tetap menjadi ancaman berbahaya saat tampil di Emirates pada laga pertama babak 16 besar. Meski tak mencetak gol dan Arsenal menang 2-1, namun Fabregas mengakui mantan rekannya di akademi La Masia ini merupakan ancaman utama bagi the Gunners.

Karena itu, Fabregas tidak akan memberi peluang kepada Messi saat Arsenal kembali bertemu Barca pada laga kedua babak 16 besar Liga Champions di Camp Nou, Selasa (8/3).

"Anda jangan sampai memberi ruang gerak bagi Messi. Ingat, dia mencetak empat gol musim lalu. Kami menunjukkan bagaimana melakukannya pada laga pertama. Tapi, kami juga tidak lupa bila kami harus bermain dengan gaya kami sendiri. Kami adalah Arsenal. Kami akan membuat diri kami dihormati," tandas Fabregas.

Menurutnya Barca akan berusaha mencetak gol cepat. Fabregas mengungkapkan Arsenal sudah siap mengantisipasinya. Termasuk kembali mematikan Messi.

"Ada beberapa hal penting bila bercermin dari pertemuan musim lalu seperti misalnya mereka berhasil mencetak gol cepat. Bila gagal melakukannya, mereka bakal frustrasi. Leo Messi memang membuat perbedaan musim lalu. Kali ini, kami sudah siap menghadapi segalanya," ujar Fabregas.

"Satu pertandingan lagi, dan kami ingin menang," jawabnya.

Sumber : http://www.goal.com/id-ID/news/1364/liga-champions/2011/03/08/2384175/arsenal-siap-hadapi-messi


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Label

Info software game Health Sejarah anti virus trik gambar lucu gambar keren Info unik berita dan cerita unik software Converter dunia hewan info islam software portable software Editor film Teknologi Tokoh berita islam Tentang Indonesia Info Bunda Arsitek Gedung Hunian kata kuliner Berita Sport pendidikan DUNIA MILITER otomotif software Creator software Multimedia Sepak Bola software downloader software office Sains IPTEK Internet Motifasi ebook alam software Internet berita cerita unik dan lucu keajaiban alam alamat link Info Manca Negara Tampilan renungan gambar Keajaiban Al-Quran software islam Adobe Photoshop Lagu Tubuh Kita dunia extreme dunia flora mitos Foto video Fonts Icons and Buttons software Mobile software protector Tutorial Microsoft Office kamus software android software protect Berita Olah Raga Figur Maps Downloader promo Antariksa Dunia Misteri Tutorial buah software anti maling Driver Games Downloader OS Software BlackBerry adobe reader animasi komputer software Anti Porn software Get Data Back software simulasi software untuk usaha tips 3D Maker Aktivity BILLING Dokumentasi Eksperimen Face Logon Kumpulan Surat MP3 Cutter and Editor Recover Windows Screen Capture Software Akuntansi Software Billing Software Connection Software Pembaca Tulisan Software TeamTalk chat Software Webcam Software spy Software tampilan TuneUp Utilities ala ant arti biografi cheat corel cre desktop flash disk gam gambar jadul google google earth herbal hew i ilustrasi in info hp kasih sayang kreasi label pantun pelacak puisi repair resep s seni sof software Creator avi software Creator program software Cutter software Detektor software Emulator software LJK software Office Tab software Penghemat daya software Quis software RECOVERY software UNINSTALLER software anak software animasi software cek data software copy software driver software karaoke software pendeteksi software perintah software remote PC software usil sos syair toolkit tri trik blog tv streaming un undangan windows 7
Powered By Blogger