Sekilas dari judul yang dipilih oleh penulis memang tampak sangat kontroversial sekali. Mungkin sebagian dari Anda sudah tahu bahwa lambang apotek ataupun lambang yang berhubungan dengan kedokteran tidak jauh dari gambar ular. Kenapa?
Secara singkat, bisa atau racun yang dihasilkan oleh ular bisa diartikan sebagai pedang yang bermata dua, dimana satu sisi bisa menyembuhkan dan satu sisi lainnya bisa membunuh. Berikut juga dengan obat, bahwa tidak ada satu jenis obat di dunia ini yang tidak memiliki efek samping yang tentunya bisa membahayakan. Untuk itu penulis menyarankan kepada para pembaca setia Medicalera untuk menjadi lebih cermat mengenai soal obat melalui tips-tips dibawah ini:
1. Mintalah informasi kepada dokter Anda
Ketika seorang dokter meresepkan obat kepada pasien, sudah hampir bisa dipastikan bahwa ia memilih obat berdasarkan kompetensi terbaiknya untuk menyembuhkan sang pasien. Bila Anda sewaktu-waktu berobat, ada baiknya untuk bertanya kembali kepada dokter mengenai obat yang diberikan kepada Anda, adapun informasi yang bisa Anda tanyakan adalah sebagai berikut:
- Tujuan pemberian obat
- Efek utama obat
- Efek samping obat
- Cara kerja obat
- Jenis obat: generik atau paten
2. Ingat-ingatlah alergi obat
Alergi terhadap obat tertentu adalah sesuatu yang tidak dikehendaki. Manifestasi alergi dari obat diantaranya mulai dari gatal-gatal sampai reaksi alergi yang terberat yaitu syok anafilaktik hingga kematian. Kenapa penulis menyarankan untuk mengingat alergi obat? Karena kemanapun Anda berobat, alergi obat bila ada harus Anda sebutkan! Hal ini untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan. Bila Anda tidak tahu sebelumnya memiliki alergi, dan ketika meminum obat tertentu menjadi alergi, maka segeralah kembali ke dokter yang melakukan perawatan untuk mengganti obat alternatif lain. Ingat alergi obat yang tidak diketahui sebelumnya bukan merupakan malpraktek, pastikan dokter Anda menanyakan kepada Anda, "punya alergi obat?".
3. Mintalah informasi kepada Apoteker
Apoteker yang bertugas di sebuah apotek adalah orang yang paling bertanggungjawab atas sirkulasi keluar masuk obat didalamnya. Untuk itu bila Anda belum sempat bertanya kepada dokter, sudah hampir bisa dipastikan Apoteker siap memberikan informasi mengenai obat yang akan Anda konsumsi. Bahkan Apoteker pun akan kembali menegaskan cara penggunaan obat berdasarkan apa yang telah diperintahkan di dalam resep dokter.
4. Janganlah mengobati sendiri dengan obat keras
Beberapa dari kita lebih cenderung untuk beli obat sendiri berdasarkan informasi yang didapat dari pengalaman orang-orang sebelumnya. Pengawasan penjualan obat di Indonesia memang kurang ketat, sehingga beberapa obat keras pun bisa didapat dengan mudah. Tapi ingat kembali, obat bisa jadi racun dengan efek sampingnya, jadi berbijaklah dengan menyayangi diri Anda untuk tidak membeli obat keras tanpa pengawasan dokter.
5. Konsumsi sesuai dengan aturan
Tidak sedikit pula diantara kita yang tidak patuh akan aturan minum obat yang telah ditentukan. Ketika merasa sedikit enak, maka obat tidak perlu dilanjutkan, dan ketika merasa sakit sedikit langsung minum obat lagi, atau bahkan melanjutkan minum obat dengan membelinya sendiri. Cara tersebut tidaklah baik, bahkan dengan cara ini meningkatkan risiko untuk menimbulkan efek samping dari obat yang kita konsumsi. Berbijaklah dalam minum obat, dan patuhi rambu-rambu serta aturan yang telah ditetapkan oleh dokter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar