Lima keputusan wasit teraneh yang pernah terjadi di dunia sepakbola.
Kontroversi barangkali sudah menjadi teman dekat dari permainan ini. Ya, sepakbola tak bisa dilepaskan dari kontroversi meskipun tak di semua pertandingan sepakbola pasti terjadi kontroversi. Tetapi harus diakui bahwa masalah ini akan selalu terjadi di tiap musim, dan bahkan tiap bulan, di belahan bumi manapun.
Salah satu aspek yang selalu menyebabkan kontroversi adalah keputusan wasit di dalam sebuah pertandingan. Bahkan, bisa dibilang bahwa hal tersebut merupakan salah satu aspek yang paling sering menyebabkan kontroversi. Wasit sebagai manusia biasa yang diharuskan menjadi pengadil di lapangan selalu bisa mengambil keputusan yang dirasa tidak adil bagi salah satu tim yang bertanding, baik dikarenakan keterbatasan wasit ataupun karena ada aspek lain yang mempengaruhi, misalnya, suap. Karena itulah, selalu menarik untuk melihat bagaimana keputusan wasit bisa mempengaruhi dunia sepakbola.
Berikut ini kami sajikan lima keputusan wasit yang terburuk dalam dunia sepakbola. Well, versi kami tentunya. Bagaimana menurut Anda?
1. Gol Tangan Tuhan Diego Maradona, Argentina 2 - 1 Inggris, Piala Dunia 1986
Ini adalah salah satu keputusan terburuk yang dilakukan oleh wasit di dunia sepakbola. Bukan hanya karena keputusan ini memang salah (karena jelas bahwa Maradona memasukkan bola ke gawang Inggris menggunakan tangan), tetapi karena gol kontroversial ini bisa dibilang mempengaruhi sejarah sepakbola dunia. Tanpa gol ini, mungkin Argentina bisa gagal melaju hingga ke final dan mengangkat trofi juara. Dan tanpa gol ini, bisa jadi Maradona tak akan menjadi legenda. Ini adalah salah satu keputusan kontroversial wasit yang akan selalu diingat oleh penggemar sepakbola.
Berawal dari kesalahan pemain Inggris, Steve Hodge mengantisipasi bola umpan Maradona yang sebenarnya ditujukan kepada Jorge Valdano, bola malah dilambungkan oleh Hodge ke dalam kotak penalti Inggris. Di saat itu, Maradona telah berlari bermaksud mengambil bola namun kiper Inggris, Peter Shilton juga keluar berusaha menyelamatkan bola. Dalam sebuah duel di udara, Maradona yang lebih pendek daripada Shilton memenangkan bola dan berhasil mencetak gol. El Diego bisa melakukannya karena dari tayangan ulang terlihat bahwa ia menggunakan tangannya. Pasca pertandingan Maradona mengklaim itu adalah gol dari kepala Maradona dan dari tangan Tuhan. Gol itu sendiri akhirnya dikenal dengan gol tangan Tuhan.
2. Gol Handball Thierry Henry, Perancis 1 - 1 Irlandia, Play-off Piala Dunia 2010
Perancis yang kurang meyakinkan di bawah asuhan Raymond Domenech harus menghadapi Republik Irlandia dalam babak play-off yang sangat menentukan siapa yang akan merebut satu tempat di Piala Dunia 2010. Perancis menang 1-0 di leg pertama babak play-off, dan mendapat keuntungan karena leg kedua akan digelar di kandang sendiri. Sayangnya, mereka justru tertinggal 0-1 sejak babak pertama, sehingga dengan agregat 1-1, kedua tim harus menjalani babak tambahan dan bisa berujung pada adu penalti. Waktu tinggal 7 menit lagi untuk mencapai babak adu penalti dan Irlandia sudah siap dengan kemungkinan tersebut, ketika wasit Ĺ“merampok impian mereka untuk bermain di Piala Dunia dengan mengesahkan gol William Gallas di menit ke 103, padahal gol tersebut sangat jelas diawali dengan umpan Henry kepada Gallas yang menggunakan tangan. Wasit yang tak melihatnya langsung mengesahkan gol tersebut, dan meninggalkan Irlandia yang merasa sakit hati karenanya.
Lagi-lagi, sebuah keputusan penting yang mengubah sejarah. Jika saja Irlandia yang melaju ke Piala Dunia 2010, kita mungkin tak akan melihat permainan menyedihkan sang mantan juara dunia dan melihat bagaimana konflik pemain-pelatih dalam tubuh timnas tersebut.
3. Gol Frank Lampard Yang Tak Disahkan, Jerman 4 - 1 Inggris, 16 Besar Piala Dunia 2010
Jika kelak teknologi garis gawang benar-benar diperkenalkan dalam sepakbola dunia, maka bisa jadi hal ini merupakan salah satu pemicunya. Di babak 16 besar Piala Dunia 2010, dua musuh lama, Jerman dan Inggris langsung bertemu. Inggris yang kurang meyakinkan di fase grup dianggap kurang beruntung harus langsung bertemu Jerman yang dimotori oleh pemain-pemain mudanya dan bermain sangat atraktif. Benar saja, Inggris pun harus menyerah kalah 4 - 1 dari Jerman. Namun di balik kemenangan itu, ada satu kejadian yang mungkin tak akan pernah dilupakan oleh publik Inggris.
Di menit ke 38, di mana Jerman sedang unggul 2 - 1 atas Inggris, Frank Lampard melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti yang rupanya mengenai mistar gawang dan memantul ke dalam gawang sebelum memantul lagi keluar garis gawang. Manuel Neuer langsung menyelamatkan bola tersebut dan ternyata wasit tidak melihatnya sebagai sebuah gol meskipun jelas-jelas seluruh bagian bola sudah masuk ke dalam gawang atau melewati garis gawang. Hal ini memicu reaksi keras dari Inggris. Mereka menganggap jika saja gol tersebut disahkan, pertandingan akan berjalan berbeda.
Itu merupakan satu hal yang sangat penting dalam pertandingan. Gol tersebut sangat penting. Kami bisa bermain dengan gaya berbeda (setelah gol Lampard). Saya pikir kami bermain cukup bagus dalam kedudukan 2 - 1, tetapi setelah gol ketiga semuanya berjalan mengecewakan, ujar Fabio Capello, pelatih timnas Inggris.
Wasit melakukan kesalahan besar. Hal-hal kecil selalu menentukan hasil akhir. lanjutnya.
[youtube]zHZneGGGEr4[youtube]
4. Gol Everton Yang Tak Disahkan, Everton 0 - 0 Liverpool, Premier League 1999/2000
Tak perlu dipertanyakan lagi rivalitas antara kedua tim. Sebagai tim sekota, laga antara Everton dan Liverpool selalu menyimpan atmosfer yang panas. Meskipun begitu, dalam sejarahnya Liverpool memang hampir selalu unggul dari Everton. Hal tersebut sebenarnya bisa berubah di musim 1999/2000 di mana Everton semestinya bisa unggul satu gol atas The Reds di akhir pertandingan, sayangnya wasit Graham Poll mencuri keunggulan tersebut.
Pertandingan sudah menyentuh detik-detik akhir pertandingan ketika Liverpool melakukan tendangan gawang yang dieksekusi oleh kiper mereka saat itu, Sander Westerveld. Sayangnya entah mengapa tendangan Westerveld mengenai badan pemain Everton, Danny Hutchinson. Bola tersebut lalu masuk ke dalam gawang Liverpool, dan anehnya, Graham Poll tidak mengesahkannya menjadi gol. Alasannya lucu: pertandingan sudah berakhir, padahal pada kenyataannya, ia tak pernah meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan. Anehnya lagi, pasca pertandingan Poll mengubah alasannya tersebut. Ia menganggap Hutchinson berusaha menghalangi Westerveld untuk melakukan tendangan, padahal jika Anda melihatnya di video, tak ada usaha seperti itu dari Hutchinson. Tetapi toh Poll tetap tak menjelaskan mengapa tak ada peluit tanda pertandinga berakhir.
5. Gol Hantu, Watford 2 - 2 Reading, Championship Division 2008/09
Bisa dibilang ini adalah gol teraneh yang pernah terjadi. Dalam sebuah kesempatan, Reading mendapatkan kesempatan tendangan penjuru yang langsung dieksekusi oleh Stephen Hunt dan langsung berusaha dibuang oleh John Eustace. Tetapi bola lalu diselamatkan oleh Noel Hunt yang mengirim bola ke tengah kotak penalti. Setelah terjadi sundulan yang berhasil ditepis oleh kiper Watford dan beberapa peluang bagi Reading yang masih bisa diblok bek-bek Watford, tiba-tiba hakim garis Nigel Bannister mengangkat bendera yang langsung diartikan oleh wasit yang memimpin pertandingan, Stuart Attwell sebagai tendangan gawang. Tetapi setelah berkonsultasi dengan Bannister, Attwell kemudian meniup peluit tanda telah terjadinya gol. Rupanya, Bannister menganggap Eustace melakukan bunuh diri padahal pada kenyataannya, bola tak pernah melewati garis gawang.
Anda bahkan bisa melihatnya dengan mata telanjang, bahwa bola masih jauh di luar garis gawang Watford. Gol yang sangat aneh. Bahkan gelandang Reading, Stephen Hunt yang diuntungkan oleh wasit pun menganggap gol itu benar-benar keputusan yang aneh.
Itu mungkin keputusan terburuk yang pernah saya saksikan di sepakbola, ujarnya seperti dikutip Guardian.
Sedangkan Eustace menganggap itu keputusan yang memalukan. Itu menggelikan ungkapnya.
sumber
Kontroversi barangkali sudah menjadi teman dekat dari permainan ini. Ya, sepakbola tak bisa dilepaskan dari kontroversi meskipun tak di semua pertandingan sepakbola pasti terjadi kontroversi. Tetapi harus diakui bahwa masalah ini akan selalu terjadi di tiap musim, dan bahkan tiap bulan, di belahan bumi manapun.
Salah satu aspek yang selalu menyebabkan kontroversi adalah keputusan wasit di dalam sebuah pertandingan. Bahkan, bisa dibilang bahwa hal tersebut merupakan salah satu aspek yang paling sering menyebabkan kontroversi. Wasit sebagai manusia biasa yang diharuskan menjadi pengadil di lapangan selalu bisa mengambil keputusan yang dirasa tidak adil bagi salah satu tim yang bertanding, baik dikarenakan keterbatasan wasit ataupun karena ada aspek lain yang mempengaruhi, misalnya, suap. Karena itulah, selalu menarik untuk melihat bagaimana keputusan wasit bisa mempengaruhi dunia sepakbola.
Berikut ini kami sajikan lima keputusan wasit yang terburuk dalam dunia sepakbola. Well, versi kami tentunya. Bagaimana menurut Anda?
1. Gol Tangan Tuhan Diego Maradona, Argentina 2 - 1 Inggris, Piala Dunia 1986
Ini adalah salah satu keputusan terburuk yang dilakukan oleh wasit di dunia sepakbola. Bukan hanya karena keputusan ini memang salah (karena jelas bahwa Maradona memasukkan bola ke gawang Inggris menggunakan tangan), tetapi karena gol kontroversial ini bisa dibilang mempengaruhi sejarah sepakbola dunia. Tanpa gol ini, mungkin Argentina bisa gagal melaju hingga ke final dan mengangkat trofi juara. Dan tanpa gol ini, bisa jadi Maradona tak akan menjadi legenda. Ini adalah salah satu keputusan kontroversial wasit yang akan selalu diingat oleh penggemar sepakbola.
Berawal dari kesalahan pemain Inggris, Steve Hodge mengantisipasi bola umpan Maradona yang sebenarnya ditujukan kepada Jorge Valdano, bola malah dilambungkan oleh Hodge ke dalam kotak penalti Inggris. Di saat itu, Maradona telah berlari bermaksud mengambil bola namun kiper Inggris, Peter Shilton juga keluar berusaha menyelamatkan bola. Dalam sebuah duel di udara, Maradona yang lebih pendek daripada Shilton memenangkan bola dan berhasil mencetak gol. El Diego bisa melakukannya karena dari tayangan ulang terlihat bahwa ia menggunakan tangannya. Pasca pertandingan Maradona mengklaim itu adalah gol dari kepala Maradona dan dari tangan Tuhan. Gol itu sendiri akhirnya dikenal dengan gol tangan Tuhan.
2. Gol Handball Thierry Henry, Perancis 1 - 1 Irlandia, Play-off Piala Dunia 2010
Perancis yang kurang meyakinkan di bawah asuhan Raymond Domenech harus menghadapi Republik Irlandia dalam babak play-off yang sangat menentukan siapa yang akan merebut satu tempat di Piala Dunia 2010. Perancis menang 1-0 di leg pertama babak play-off, dan mendapat keuntungan karena leg kedua akan digelar di kandang sendiri. Sayangnya, mereka justru tertinggal 0-1 sejak babak pertama, sehingga dengan agregat 1-1, kedua tim harus menjalani babak tambahan dan bisa berujung pada adu penalti. Waktu tinggal 7 menit lagi untuk mencapai babak adu penalti dan Irlandia sudah siap dengan kemungkinan tersebut, ketika wasit Ĺ“merampok impian mereka untuk bermain di Piala Dunia dengan mengesahkan gol William Gallas di menit ke 103, padahal gol tersebut sangat jelas diawali dengan umpan Henry kepada Gallas yang menggunakan tangan. Wasit yang tak melihatnya langsung mengesahkan gol tersebut, dan meninggalkan Irlandia yang merasa sakit hati karenanya.
Lagi-lagi, sebuah keputusan penting yang mengubah sejarah. Jika saja Irlandia yang melaju ke Piala Dunia 2010, kita mungkin tak akan melihat permainan menyedihkan sang mantan juara dunia dan melihat bagaimana konflik pemain-pelatih dalam tubuh timnas tersebut.
3. Gol Frank Lampard Yang Tak Disahkan, Jerman 4 - 1 Inggris, 16 Besar Piala Dunia 2010
Jika kelak teknologi garis gawang benar-benar diperkenalkan dalam sepakbola dunia, maka bisa jadi hal ini merupakan salah satu pemicunya. Di babak 16 besar Piala Dunia 2010, dua musuh lama, Jerman dan Inggris langsung bertemu. Inggris yang kurang meyakinkan di fase grup dianggap kurang beruntung harus langsung bertemu Jerman yang dimotori oleh pemain-pemain mudanya dan bermain sangat atraktif. Benar saja, Inggris pun harus menyerah kalah 4 - 1 dari Jerman. Namun di balik kemenangan itu, ada satu kejadian yang mungkin tak akan pernah dilupakan oleh publik Inggris.
Di menit ke 38, di mana Jerman sedang unggul 2 - 1 atas Inggris, Frank Lampard melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti yang rupanya mengenai mistar gawang dan memantul ke dalam gawang sebelum memantul lagi keluar garis gawang. Manuel Neuer langsung menyelamatkan bola tersebut dan ternyata wasit tidak melihatnya sebagai sebuah gol meskipun jelas-jelas seluruh bagian bola sudah masuk ke dalam gawang atau melewati garis gawang. Hal ini memicu reaksi keras dari Inggris. Mereka menganggap jika saja gol tersebut disahkan, pertandingan akan berjalan berbeda.
Itu merupakan satu hal yang sangat penting dalam pertandingan. Gol tersebut sangat penting. Kami bisa bermain dengan gaya berbeda (setelah gol Lampard). Saya pikir kami bermain cukup bagus dalam kedudukan 2 - 1, tetapi setelah gol ketiga semuanya berjalan mengecewakan, ujar Fabio Capello, pelatih timnas Inggris.
Wasit melakukan kesalahan besar. Hal-hal kecil selalu menentukan hasil akhir. lanjutnya.
[youtube]zHZneGGGEr4[youtube]
4. Gol Everton Yang Tak Disahkan, Everton 0 - 0 Liverpool, Premier League 1999/2000
Tak perlu dipertanyakan lagi rivalitas antara kedua tim. Sebagai tim sekota, laga antara Everton dan Liverpool selalu menyimpan atmosfer yang panas. Meskipun begitu, dalam sejarahnya Liverpool memang hampir selalu unggul dari Everton. Hal tersebut sebenarnya bisa berubah di musim 1999/2000 di mana Everton semestinya bisa unggul satu gol atas The Reds di akhir pertandingan, sayangnya wasit Graham Poll mencuri keunggulan tersebut.
Pertandingan sudah menyentuh detik-detik akhir pertandingan ketika Liverpool melakukan tendangan gawang yang dieksekusi oleh kiper mereka saat itu, Sander Westerveld. Sayangnya entah mengapa tendangan Westerveld mengenai badan pemain Everton, Danny Hutchinson. Bola tersebut lalu masuk ke dalam gawang Liverpool, dan anehnya, Graham Poll tidak mengesahkannya menjadi gol. Alasannya lucu: pertandingan sudah berakhir, padahal pada kenyataannya, ia tak pernah meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan. Anehnya lagi, pasca pertandingan Poll mengubah alasannya tersebut. Ia menganggap Hutchinson berusaha menghalangi Westerveld untuk melakukan tendangan, padahal jika Anda melihatnya di video, tak ada usaha seperti itu dari Hutchinson. Tetapi toh Poll tetap tak menjelaskan mengapa tak ada peluit tanda pertandinga berakhir.
5. Gol Hantu, Watford 2 - 2 Reading, Championship Division 2008/09
Bisa dibilang ini adalah gol teraneh yang pernah terjadi. Dalam sebuah kesempatan, Reading mendapatkan kesempatan tendangan penjuru yang langsung dieksekusi oleh Stephen Hunt dan langsung berusaha dibuang oleh John Eustace. Tetapi bola lalu diselamatkan oleh Noel Hunt yang mengirim bola ke tengah kotak penalti. Setelah terjadi sundulan yang berhasil ditepis oleh kiper Watford dan beberapa peluang bagi Reading yang masih bisa diblok bek-bek Watford, tiba-tiba hakim garis Nigel Bannister mengangkat bendera yang langsung diartikan oleh wasit yang memimpin pertandingan, Stuart Attwell sebagai tendangan gawang. Tetapi setelah berkonsultasi dengan Bannister, Attwell kemudian meniup peluit tanda telah terjadinya gol. Rupanya, Bannister menganggap Eustace melakukan bunuh diri padahal pada kenyataannya, bola tak pernah melewati garis gawang.
Anda bahkan bisa melihatnya dengan mata telanjang, bahwa bola masih jauh di luar garis gawang Watford. Gol yang sangat aneh. Bahkan gelandang Reading, Stephen Hunt yang diuntungkan oleh wasit pun menganggap gol itu benar-benar keputusan yang aneh.
Itu mungkin keputusan terburuk yang pernah saya saksikan di sepakbola, ujarnya seperti dikutip Guardian.
Sedangkan Eustace menganggap itu keputusan yang memalukan. Itu menggelikan ungkapnya.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar