Kata-kata sukses, sering kita mendengar kata-kata itu dan kita semua selalu berkeinginan untuk selalu sukses, kalau kita pelajar yang sedang menghadapi ujian, kita mengharapkan sukses dengan lulus yang memuaskan, atau yang sedang kerja, agar sukses meniti karir, dan sebagainya. Tetapi bagaimana kita agar mencapai sukses itu? di FBCom banyak artikel-artikel mengenai hal itu dan salah satu kunci utama sukses adalah cara berpikir, ya cara berpikir agar sukses.
Ada suatu ungkapan umum seperti;
Ada suatu ungkapan umum seperti;
“Successful people think differently than unsuccessful people”.Dari ungkapan tersebut menjelaskan adanya perbedaan antara orang sukses dan yang belum sukses (gagal) adalah dari cara berpikirnya. Orang-orang yang sukses selalu menggunakan kekuatan berpikirnya untuk terus memperbaiki segala hal dari dirinya agar menjadi lebih baik.
Adakalanya kegagalan sudah menjadi “sarapan” mereka, ada sukses ada kegagalan dalam berusaha memperbaiki hidupnya menjadi baik karena mereka akan selalu berpikiran positif, kegagalan hanya kesuksesan yang tertunda, tetap berpikir untuk berusaha menjadi yang lebih baik. Berikut ini beberapa tipe cara berpikir orang sukses dari buku John C. Maxwell, “Thinking For A Chance”, Warner Business Books (2003);
* Bottom line thinking not wishful thinking.
Berfokus pada hasil sehingga dapat meraih hasil berdasarkan potensi pemikiran yang dimiliki.
Berfokus pada hasil sehingga dapat meraih hasil berdasarkan potensi pemikiran yang dimiliki.
* Big picture thinking not small thinking.
Cara berpikir ini menjadikan mereka terus belajar, banyak mendengar dan terfokus sehingga cakrawala mereka menjadi luas.
Cara berpikir ini menjadikan mereka terus belajar, banyak mendengar dan terfokus sehingga cakrawala mereka menjadi luas.
* Creative thinking not restrictive thinking.
Proses berpikir kreatif ini meliputi: think-collect-create-correct-connect.
Proses berpikir kreatif ini meliputi: think-collect-create-correct-connect.
* Strategic thinking not random thinking,
sehingga simplifies, customize, antisipatif, reduce error and influence other dapat dilakukan.
sehingga simplifies, customize, antisipatif, reduce error and influence other dapat dilakukan.
* Realistic thinking not fantasy thinking.
Memungkinkan mereka meminimalkan risiko, ada target & plan, security, sebagai katalis dan memiliki kredibilitas.
Memungkinkan mereka meminimalkan risiko, ada target & plan, security, sebagai katalis dan memiliki kredibilitas.
* Reflective thinking not impulsive thinking.
Memungkinkan mereka memiliki integritas, clarify big picture, confident decision making.
Memungkinkan mereka memiliki integritas, clarify big picture, confident decision making.
* Shared thinking not solo thinking.
Berbagi pemikiran dengan orang lain untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
Berbagi pemikiran dengan orang lain untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
* Unselfish thinking not selfish thinking.
Memungkinkan mereka berkolaborasi dengan pemikian orang lain.
Memungkinkan mereka berkolaborasi dengan pemikian orang lain.
* Innovative thinking not popular thinking.
Menghindari cara berpikir yang awam untuk meraih sesuatu yang lebih baik.
Menghindari cara berpikir yang awam untuk meraih sesuatu yang lebih baik.
* Focused thinking not scattered thinking,
sehingga dapat menghemat waktu dan energi, loncatan-locatan besar dapat mereka raih.
sehingga dapat menghemat waktu dan energi, loncatan-locatan besar dapat mereka raih.
* Possibility thinking not limited thinking.
Mereka dapat berpikir bebas dan menemukan solusi bagi situasi yang dihadapi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar