Jumat, 05 Agustus 2011
Sejarah Perubahan-Perubahan Lambang Garuda Pancasila
Sewaktu Republik Indonesia Serikat dibentuk, Sultan Hamid II diangkat menjadi Menteri Negara Zonder Porto Folio dan selama jabatan menteri negara itu ia ditugaskan Presiden Soekarno merencanakan, merancang dan merumuskan gambar lambang negara.
Tanggal 10 Januari 1950 dibentuk Panitia Teknis dengan nama Panitia Lencana Negara di bawah koordinator Menteri Negara Zonder Porto Folio Sultan Hamid II dengan susunan panitia teknis Muhammad Yamin sebagai ketua, Ki Hajar Dewantoro, M. A. Pellaupessy, Mohammad Natsir, dan RM Ngabehi Purbatjaraka sebagai anggota. Panitia ini bertugas menyeleksi usulan rancangan lambang negara untuk dipilih dan diajukan kepada pemerintah.
LAMBANG PERTAMA
Merujuk keterangan Bung Hatta dalam buku “Bung Hatta Menjawab” untuk melaksanakan Keputusan Sidang Kabinet tersebut Menteri Priyono melaksanakan sayembara. Terpilih dua rancangan lambang negara terbaik, yaitu karya Sultan Hamid II dan karya M. Yamin. Pada proses selanjutnya yang diterima pemerintah dan DPR adalah rancangan Sultan Hamid II. Karya M. Yamin ditolak karena menyertakan sinar-sinar matahari dan menampakkan pengaruh Jepang.
Setelah rancangan terpilih, dialog intensif antara perancang (Sultan Hamid II), Presiden RIS Soekarno dan Perdana Menteri Mohammad Hatta, terus dilakukan untuk keperluan penyempurnaan rancangan itu. Terjadi kesepakatan mereka bertiga, mengganti pita yang dicengkeram Garuda, yang semula adalah pita merah putih menjadi pita putih dengan menambahkan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”.
LAMBANG KEDUA
Pada tanggal 8 Februari 1950, rancangan final lambang negara yang dibuat Menteri Negara RIS, Sultan Hamid II diajukan kepada Presiden Soekarno. Rancangan final lambang negara tersebut mendapat masukan dari Partai Masyumi untuk dipertimbangkan, karena adanya keberatan terhadap gambar burung garuda dengan tangan dan bahu manusia yang memegang perisai dan dianggap bersifat mitologis.
Sultan Hamid II kembali mengajukan rancangan gambar lambang negara yang telah disempurnakan berdasarkan aspirasi yang berkembang, sehingga tercipta bentuk Rajawali – Garuda Pancasila dan disingkat Garuda Pancasila. Presiden Soekarno kemudian menyerahkan rancangan tersebut kepada Kabinet RIS melalui Moh Hatta sebagai perdana menteri.
AG Pringgodigdo dalam bukunya “Sekitar Pancasila” terbitan Departemen Hankam, Pusat Sejarah ABRI menyebutkan, rancangan lambang negara karya Sultan Hamid II akhirnya diresmikan pemakaiannya dalam Sidang Kabinet RIS. Ketika itu gambar bentuk kepala Rajawali Garuda Pancasila masih “gundul” dan “’tidak berjambul”’ seperti bentuk sekarang ini.
Inilah karya kebangsaan anak-anak negeri yang diramu dari berbagai aspirasi dan kemudian dirancang oleh seorang anak bangsa, Sultan Hamid II Menteri Negara RIS. Presiden Soekarno kemudian memperkenalkan untuk pertama kalinya lambang negara itu kepada khalayak umum di Hotel Des Indes, Jakarta pada 15 Februari 1950.
LAMBANG KETIGA
Penyempurnaan kembali lambang negara itu terus diupayakan. Kepala burung Rajawali Garuda Pancasila yang “gundul” menjadi “berjambul” dilakukan. Bentuk cakar kaki yang mencengkram pita dari semula menghadap ke belakang menjadi menghadap ke depan juga diperbaiki, atas masukan Presiden Soekarno.
Tanggal 20 Maret 1950, bentuk akhir gambar lambang negara yang telah diperbaiki mendapat disposisi Presiden Soekarno, yang kemudian memerintahkan pelukis istana, Dullah, untuk melukis kembali rancangan tersebut sesuai bentuk akhir rancangan Menteri Negara RIS Sultan Hamid II yang dipergunakan secara resmi sampai saat ini.
LAMBANG KEEMPAT
Untuk terakhir kalinya, Sultan Hamid II menyelesaikan penyempurnaan bentuk final gambar lambang negara, yaitu dengan menambah skala ukuran dan tata warna gambar lambang negara di mana lukisan otentiknya diserahkan kepada H. Masagung, Yayasan Idayu Jakarta pada 18 Juli 1974. Sedangkan Lambang Negara yang ada disposisi Presiden Soekarno dan foto gambar lambang negara yang diserahkan ke Presiden Soekarno pada awal Februari 1950 masih tetap disimpan oleh Kraton Kadriyah, Pontianak.
Dari transkrip rekaman dialog Sultan Hamid II dengan Masagung (1974) sewaktu penyerahan berkas dokumen proses perancangan lambang negara, disebutkan “ide perisai Pancasila” muncul saat Sultan Hamid II sedang merancang lambang negara. Dia teringat ucapan Presiden Soekarno, bahwa hendaknya lambang negara mencerminkan pandangan hidup bangsa, dasar negara Indonesia, di mana sila-sila dari dasar negara, yaitu Pancasila divisualisasikan dalam lambang negara.
Artikel ini diAmbil Dari => http://haxims.blogspot.com/2011/08/sejarah-perubahan-perubahan-lambang.html#ixzz1U8nfEye6
By Haxims
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Label
Info
software
game
Health
Sejarah
anti virus
trik
gambar lucu
gambar keren
Info unik
berita dan cerita unik
software Converter
dunia hewan
info islam
software portable
software Editor
film
Teknologi
Tokoh
berita islam
Tentang Indonesia
Info Bunda
Arsitek Gedung Hunian
kata
kuliner
Berita
Sport
pendidikan
DUNIA MILITER
otomotif
software Creator
software Multimedia
Sepak Bola
software downloader
software office
Sains
IPTEK
Internet
Motifasi
ebook
alam
software Internet
berita cerita unik dan lucu
keajaiban alam
alamat link
Info Manca Negara
Tampilan
renungan
gambar
Keajaiban Al-Quran
software islam
Adobe Photoshop
Lagu
Tubuh Kita
dunia extreme
dunia flora
mitos
Foto
video
Fonts Icons and Buttons
software Mobile
software protector
Tutorial Microsoft Office
kamus
software android
software protect
Berita Olah Raga
Figur
Maps Downloader
promo
Antariksa
Dunia Misteri
Tutorial
buah
software anti maling
Driver
Games Downloader
OS
Software BlackBerry
adobe reader
animasi
komputer
software Anti Porn
software Get Data Back
software simulasi
software untuk usaha
tips
3D Maker
Aktivity
BILLING
Dokumentasi
Eksperimen
Face Logon
Kumpulan Surat
MP3 Cutter and Editor
Recover Windows
Screen Capture
Software Akuntansi
Software Billing
Software Connection
Software Pembaca Tulisan
Software TeamTalk chat
Software Webcam
Software spy
Software tampilan
TuneUp Utilities
ala
ant
arti
biografi
cheat
corel
cre
desktop
flash disk
gam
gambar jadul
google
google earth
herbal
hew
i
ilustrasi
in
info hp
kasih sayang
kreasi
label
pantun
pelacak
puisi
repair
resep
s
seni
sof
software Creator avi
software Creator program
software Cutter
software Detektor
software Emulator
software LJK
software Office Tab
software Penghemat daya
software Quis
software RECOVERY
software UNINSTALLER
software anak
software animasi
software cek data
software copy
software driver
software karaoke
software pendeteksi
software perintah
software remote PC
software usil
sos
syair
toolkit
tri
trik blog
tv streaming
un
undangan
windows 7
Tidak ada komentar:
Posting Komentar