Google memamerkan Chrome OS dan komputer Chromebook di Google I/O. Netbook Web-centric ini berupaya ambisius mengubah cara orang berkomputasi dan mengganti peran laptop.
Sedikit latar belakang Chrome OS dan Chromebook mendatang. Chrome OS merupakan sebuah sistem operasi (OS) yang dikembangkan Google. Premis Chrome OS adalah memberi pengalaman Web-centric bebas dari masalah pengolahan, keamanan, dan gangguan umum yang mewabah PC tradisional, terutama PC Windows.
Dalam video [http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=TVqe8ieqz10] ini, dijelaskan Chromebook bukanlah laptop tetapi juga bukan komputer. Menurut Google, Chromebook tak hanya ‘memiliki’ Web, Chromebook ‘adalah’ Web. Tak ada desktop.
Tak ada aplikasi yang diinstal secara lokal pada Chromebook. Anda cukup melakukan segala sesuatu yang perlu dilakukan di web menggunakan perangkat seperti netbook portabel yang bisa masuk hampir seketika.
Pada blog resminya, Google menjelaskan, Chromebook bisa masuk ke menu utama dalam hitungan detik, bukan menit. Google mengklaim, update otomatis berarti Chromebook akan menjadi lebih cepat dari waktu ke waktu.
Chromebook bisa bertahan seharian dengan sekali isi baterai, dan konektivitas 3G opsional yang dimilikinya berarti Anda bisa online dari mana saja. Dalam video itu disebutkan, Chromebook Google akan hadir Juni mendatang.
Chromebook memiliki slogan, “aplikasi, game, foto, musik, film dan dokumen Anda akan bisa diakses di manapun dan Anda tak perlu khawatir kehilangan komputer atau lupa membuat cadangan file-nya”.
Slogan itu mungkin saja benar namun asumsikan penggunanya secara penuh mendukung Google dan segala sesuatu berbau web. Jelas, jika terus menyimpan foto di USB drive portabel yang terhubung desktop Windows 7, mengakses data-data itu dari Chromebook akan menjadi masalah.
Jika melihat apa yang dilakukan Microsoft saat mengintegrasikan Internet Explorer 9 dengan Windows 7 serta memperluas desktop dengan menyertakan web, bisa dilihat bahwa Google dan Microsoft sebenarnya mengejar tujuan yang sama namun dari arah berlawanan.
Microsoft berupaya membangun jembatan dari Windows tradisional untuk mengintegrasikannya dengan web secara mulus. Sedangkan Google mencoba mengambil alat-alat berbasis web dan pengalamannya dan memberikannya ke dalam format seperti PC.
Kedua pendekatan ini mengakui web memiliki kelebihan sebagai aplikasi dan platform produktivitas. Google masih jauh dalam merangkul dan memberikan web. Jika benar pengguna bisa memilih meninggalkan desktop tradisional dan bekerja sepenuhnya dari ‘awan’ dengan perangkat seperti Chromebook dan Chrome OS.
Namun tak bisa dipungkiri, pengguna juga bisa memilih menggunakan alat-alat berbasis web dan layanan dari Windows tradisional, Mac OS X, atau laptop Linux, dan mempertahankan manfaat tambahan yakni bisa menginstal software lokal atau melakukan hal-hal lain yang mungkin tak bisa dilakukan Chromebook.
Chromebook tampak sangat menarik, dan visi Google untuk masa depan komputasi mobile juga menarik. Namun, Chromebook seperti tidak akan menggantikan laptop dalam waktu dekat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar