Roket Berbahan Bakar Permen, Mengapa Tidak?
IswardaniLiputan6.com, Hatfield: Mengunyah permen atau gula-gula memang sebuah keasyikan tersendiri, terutama bagi anak-anak. Hampir semua bocah menyukainya. Namun tanpa disangka, kini gula-gula mampu menjadi bahan bakar roket. Adalah para ilmuwan dari Universitas Hertfordshire, Inggris, yang belum lama ini menemukannya.
Penemuan ini berawal pada 2005, saat universitas tersebut memulai program roket hingga akhirnya roket berbahan bakar gula-gula berhasil diciptakan. Roket ini memiliki kecepatan hingga 1.200 mil per jam yang mampu ditempuhnya hanya dalam tempo tiga detik.
Walau masih berbentuk penemuan awal, roket ini telah menarik perhatian banyak kalangan. Buktinya, roket terpanjang yang berukuran empat meter sempat tampil dalam Majalah The Times pada akhir Agustus lalu. Tidak hanya itu, roket berbahan bakar gula-gula ini juga pernah terbang setinggi 8.000 kaki atau setara dengan 2,4 kilometer di langit Skotlandia pada ajang International Rocket Week.
"Kami tidak hendak menyarankan agar perusahaan pembuat jet dan roket mulai berpikir untuk menggunakan gula-gula sebagai bahan bakar roket mereka. Tapi, mereka bisa memikirkan bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan," kata Ray Wilkinson pengajar di Universitas Hertfordshire, seperti dikutip situs Sciencedaily.com.(ANS)
Penemuan ini berawal pada 2005, saat universitas tersebut memulai program roket hingga akhirnya roket berbahan bakar gula-gula berhasil diciptakan. Roket ini memiliki kecepatan hingga 1.200 mil per jam yang mampu ditempuhnya hanya dalam tempo tiga detik.
Walau masih berbentuk penemuan awal, roket ini telah menarik perhatian banyak kalangan. Buktinya, roket terpanjang yang berukuran empat meter sempat tampil dalam Majalah The Times pada akhir Agustus lalu. Tidak hanya itu, roket berbahan bakar gula-gula ini juga pernah terbang setinggi 8.000 kaki atau setara dengan 2,4 kilometer di langit Skotlandia pada ajang International Rocket Week.
"Kami tidak hendak menyarankan agar perusahaan pembuat jet dan roket mulai berpikir untuk menggunakan gula-gula sebagai bahan bakar roket mereka. Tapi, mereka bisa memikirkan bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan," kata Ray Wilkinson pengajar di Universitas Hertfordshire, seperti dikutip situs Sciencedaily.com.(ANS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar