Liputan6.com, Anchorage: Oktober adalah bulan kesadaran terhadap penyakit kanker payudara. Banyak orang Alaska yang memikirkan wanita di sekitar mereka yang berjuang melawan penyakit tersebut di bulan ini. Kendati demikian, satu persen dari pasien kanker payudara ternyata adalah kaum Adam.
Satu di antaranya Dekan Universitas Anchorage Alaska, Bear Baker. Seperti dilansir situs www.ktva.com, belum lama berselang, pria ini berhasil berjuang melawan penyakit kanker payudara sejak merasakan adanya benjolan di bagian dadanya pada akhir Mei 2005. Dua pekan setelah itu, Baker pun menemui dokternya.
Dokter demi dokter mengatakan benjolan itu bukanlah masalah besar. Akhirnya, enam bulan kemudian ahli bedah lain menyetujui melakukan biopsi. Benjolan tersebut memang benar kanker dan dibuktikan oleh proses pencitraan mamografi yang dijalani Baker.
Baker masih ingat ketika dokternya mengatakan bahwa di dadanya terdapat bentuk umum kanker payudara yang disebut Invasive Ductal Carcinoma. Meski jarang, pria tetap bisa terkena penyakit ini. Karena layaknya wanita, setiap pria juga memiliki jaringan payudara.
Menurut ahli bedah Daniel Dunn, di Amerika Serikat tahun lalu sekitar 180 ribu wanita didiagnosis menderita kanker payudara. Sedangkan sekitar dua ribu orang lagi adalah pria. Sebagian besar perawatan yang diterima pria adalah mastektomi. Kemudian dia menghabiskan lima bulan untuk diberikan perawatan kemoterapi.
Hingga hari ini, Baker masih menjalani kemoterapi. Baker pun dengan bangga mengenakan pakaian atau aksesori berwarna merah muda guna menghormati bulan kanker payudara.
Dia sadar betul bahwa kebanyakan pria akan merasa malu jika menderita kanker payudara yang sudah dicap sebagai penyakit wanita. Kendati demikian, Baker tetap meneruskan perjuangannya memotivasi pria yang bernasib sama untuk menjadi pendukung bagi diri mereka sendiri. Karena kalau bukan diri mereka sendiri, Baker yakin dia mungkin tak akan berada di sini untuk berjuang untuk orang lain.(ANS)
Satu di antaranya Dekan Universitas Anchorage Alaska, Bear Baker. Seperti dilansir situs www.ktva.com, belum lama berselang, pria ini berhasil berjuang melawan penyakit kanker payudara sejak merasakan adanya benjolan di bagian dadanya pada akhir Mei 2005. Dua pekan setelah itu, Baker pun menemui dokternya.
Dokter demi dokter mengatakan benjolan itu bukanlah masalah besar. Akhirnya, enam bulan kemudian ahli bedah lain menyetujui melakukan biopsi. Benjolan tersebut memang benar kanker dan dibuktikan oleh proses pencitraan mamografi yang dijalani Baker.
Baker masih ingat ketika dokternya mengatakan bahwa di dadanya terdapat bentuk umum kanker payudara yang disebut Invasive Ductal Carcinoma. Meski jarang, pria tetap bisa terkena penyakit ini. Karena layaknya wanita, setiap pria juga memiliki jaringan payudara.
Menurut ahli bedah Daniel Dunn, di Amerika Serikat tahun lalu sekitar 180 ribu wanita didiagnosis menderita kanker payudara. Sedangkan sekitar dua ribu orang lagi adalah pria. Sebagian besar perawatan yang diterima pria adalah mastektomi. Kemudian dia menghabiskan lima bulan untuk diberikan perawatan kemoterapi.
Hingga hari ini, Baker masih menjalani kemoterapi. Baker pun dengan bangga mengenakan pakaian atau aksesori berwarna merah muda guna menghormati bulan kanker payudara.
Dia sadar betul bahwa kebanyakan pria akan merasa malu jika menderita kanker payudara yang sudah dicap sebagai penyakit wanita. Kendati demikian, Baker tetap meneruskan perjuangannya memotivasi pria yang bernasib sama untuk menjadi pendukung bagi diri mereka sendiri. Karena kalau bukan diri mereka sendiri, Baker yakin dia mungkin tak akan berada di sini untuk berjuang untuk orang lain.(ANS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar