Para peneliti menemukan koloni bawah tanah yang luas dan dihuni tujuh juta semut. Uniknya, semut-semut itu juga membangun ventilasi. Diperkirakan, "AC" tersebut membantu semut merawat keseimbangan kebun jamur mereka sebagai makanan bagi semut-semut muda. Selama bertahun-tahun para ilmuwan bertanya-tanya bagaimana semut mampu menjaga sarang mereka pada suhu yang tepat sehingga memungkinkan bagi jamur untuk tumbuh.
Penelitian baru menunjukkan bahwa semut-semut itu membuat menara yang dibangun khusus untuk mengedarkan udara ke dalam sarang untuk mencapai pertumbuhan optimal. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Insect Behaviour, mereka membuat menara dengan dinding berpori yang memungkinkan udara mengalir melalui ruang demi ruang.
Meski telah diketahui bahwa semut membangun menara, namun studi ini merupakan studi pertama yang mengungkap bagaimana mereka melakukannya. Sebuah tim peneliti mengambil sebuah koloni semut pemotong rumput ke laboratorium untuk menguji teknik pembuatan sarang mereka dengan berbagai bahan yang berbeda.
Menurut BBC sebagaimana dikutip Daily Mail, semut-semut itu diberi tanah liat, pasir kasar dan pasir halus. Secara teratur, ilmuwan mengubah kuantitas material dan menuangkan air untuk mensimulasikan hujan. Pemimpin studi, Dr. Marcela Cosarinksy, dari Buenos Aires' Agentinian Museum of Natural Science mengatakan kepada BBC:
"Ketika [semut] menyelesaikan menara, kami menganalisis susunan bahan bangunan [di bawah] mikroskop. Semut membangun menara dengan menumpuk butiran pasir dan bola-bola kecil tanah liat yang dicetak oleh [rahang] mereka."
Ketika pori-pori runtuh di bawah air, sementara dinding padat, semut pekerja pun segera memindahkan bahan dan kembali mengerjakan dinding menara.
Para ilmuwan mengatakan jika penelitian ini menegaskan bahwa menara ventilasi adalah "pembangunan struktur" yang berlawanan dengan pengendapan tanah galian pasif, suatu teknik yang digunakan oleh spesies semut lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar