"Banjir sudah terjadi dua minggu lalu. Sekarang setinggi kepala orang dewasa."
Elin Yunita Kristanti
VIVAnews - Banjir besar melanda kawasan pemukiman warga di RT 11/ RW 03 Kelurahan Pondok Labu, Jakarta Selatan, Minggu 30 Oktober 2011.
"Kalau mbak ke sini pasti kelelep, apalagi airnya nambah terus," kata salah seorang warga, Deni Kusumawati saat dihubungi VIVAnews.com, Minggu 30 Oktober 2011.
Dia menjelaskan, banjir sebenarnya sudah terjadi dua minggu lalu. "Sekarang setinggi kepala orang dewasa. Saya saja yang tingginya 150 cm lebih, tenggelam," kata dia.
Setidaknya, Deni menambahkan, ada 120 rumah di RT11/RW 03 Pondok Bambu yang terendam banjir. Belum termasuk di wilayah lain. Sebagian warga kini mengungsi. "Ada yang di musala, yang lain bertahan menaikkan barang-barang. Air datang sangat cepat," kata dia.
Deni yang sedang hamil besar pun terpaksa ikut mengevakuasi sebagian barang. "Saat ini saya ada di kamar, saya hamil besar nggak bisa ke mana-mana. Kamar saya posisinya paling tinggi, itupun air tingginya sepinggang."
Sepengetahuan Deni, belum ada bantuan datang dari pihak pemerintah. "Belum ada perahu karet," kata dia.
Ia menambahkan, banjir sebelumnya melanda Mei 2011 lalu, tapi tak separah ini. "Tolonglah pemerintah bagaimana mencegah banjir seperti ini. Saat ini bahkan mengalahkan banjir lima tahunan, yang dua bulan lagi. Bagaimana nasib kami saat banjir lima tahunan?," tambah dia. (adi)
• VIVAnews"Kalau mbak ke sini pasti kelelep, apalagi airnya nambah terus," kata salah seorang warga, Deni Kusumawati saat dihubungi VIVAnews.com, Minggu 30 Oktober 2011.
Dia menjelaskan, banjir sebenarnya sudah terjadi dua minggu lalu. "Sekarang setinggi kepala orang dewasa. Saya saja yang tingginya 150 cm lebih, tenggelam," kata dia.
Setidaknya, Deni menambahkan, ada 120 rumah di RT11/RW 03 Pondok Bambu yang terendam banjir. Belum termasuk di wilayah lain. Sebagian warga kini mengungsi. "Ada yang di musala, yang lain bertahan menaikkan barang-barang. Air datang sangat cepat," kata dia.
Deni yang sedang hamil besar pun terpaksa ikut mengevakuasi sebagian barang. "Saat ini saya ada di kamar, saya hamil besar nggak bisa ke mana-mana. Kamar saya posisinya paling tinggi, itupun air tingginya sepinggang."
Sepengetahuan Deni, belum ada bantuan datang dari pihak pemerintah. "Belum ada perahu karet," kata dia.
Ia menambahkan, banjir sebelumnya melanda Mei 2011 lalu, tapi tak separah ini. "Tolonglah pemerintah bagaimana mencegah banjir seperti ini. Saat ini bahkan mengalahkan banjir lima tahunan, yang dua bulan lagi. Bagaimana nasib kami saat banjir lima tahunan?," tambah dia. (adi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar