1. Category Logic Error
Kesalahan berlogika akibat salah menerapkan kategori
Contoh:
Banyak sarjana beranggapan bahwa Dra adalah gelar sarjana untuk wanita.
Padahal, gelar dibuat tidak berdasarkan jenis kelamin, melainkan berdasar jenis ilmu pengetahuan. Misalnya, Sarjana Ekonomi (SE), Sarjana Hukum (SH),dll.
2. Usage Logic Error
Kesalahan penggunaan sesuatu (gelar sarjana) yang tidak pada tempatnya.
Contoh:
Banyak undangan pernikahan yang mencantumkan gelar sarjana calon pengantinnya. Padahal gelar sarjana harus digunakan untuk kegiatan yang ada hubungannya dengan kegiatan ilmiah atau profesi. Pernikahan bukanlah kegiatan ilmiah maupun profesi.
3. Degree Logic Error
Kesalahan berlogika di dalam pemakaian gelar sarjana
Contoh:
Sesudah lulus S-1, lantas meneruskan ke jenjang S-2. Lantas, gelar S-1 dan S-2 nya dipakai semua. Padahal, gelar S-2 merupakan kelanjutan dari S-1. Seharusnya, S-2 saja yang dipakai. Ibaratnya di militer, kalau dari Letkol ya Kol (Kol-nya saja yang dipakai) dan bukan LetkolKol.
4. Knowledge Logic Error
Kasalahan berlogika karena hal yang dibicarakan belum diketahuinya.
Contoh:
Seorang sarjana mengatakan, untuk apa belajar logika, toh semua orang bisa berlogika. Yang benar, logika dan ilmu logika itu berbeda. Logika, semua orang bisa. Tetapi, ilmu logika adalah sebuah ilmu yang harus dipelajari.Tidak semua orang belajar ilmu logika. Tidak semua orang mengerti ilmu logika.
5. Profession Logic Error
Kesalahan berlogika karena tidak memahami profesi seseorang.
Contoh:
Si A adalah seorang kritikus. Hampir tiap hari menulis kritik di koran. Lantas ada orang mengatakan bahwa Si A itu bisanya cuma mengritik.Ya, di negara manapun yang namanya kritikus tugasnya ya mengritik. Yang namanya penyiar radio tugasnya ya bicara saja. Yang namanya ustadz kerjanya ya berceramah saja.
6. Ability Logic Error
Kesalahan berlogika karena tidak berdasarkan kemampuan diri sendiri
Contoh:
Pemerintah akan menambah PNS baru sebanyak 300.000 orang. Padahal, untuk membayar gaji PNS (yang sudah dinaikkan), pemerintah utang ke Jepang. Menggaji PNS yang ada saja tidak mampu, kok akan menambah 300.000 PNS baru.
7. Written Logic Error
Kesalahan berloka hanya berdasarkan pada tulisan
Contoh:
Ketika Si A menulis surat pembaca berjudul :”SBY Sang Demokrat Sejati”, maka orang mengira penulis tersebut pendukung SBY. Lain kali, Si A menulis surat pembaca berjudul “Akhirnya SBY Ingkar Janji”, orang menilai Si A anti-SBY,pro-Mega atau berasal dari partai gurem. Padahal Si A adalah penulis independen.
8. Because Logic Error
Kesalahan berlogika karena tidak melihat penyebabnya.
Contoh:
Si A adalah anggota sebuah milis. Tiba-tiba dia menerima e-mail yang isinya mendeskreditkan atau mencaci maki . Si A pun membalas. Anehnya, moderator milis justru mengeluarkan Si A dari keanggautaan milis. Sedangkan Si-B yang merupakan penyebabnya tidak dikenakan sanksi apa-apa.
9. End Logic Error
Kesalahan berlogika karena hanya mengatakan hasil akhirnya saja.
Contoh:
Sebuah partai politik meng-klaim bahwa harga BBM turun tiga kali (75%). Padahal, sebelumnya telah dinaikkan tiga kali (naik 333.33%). Jadi, status sebenarnya masih naik 333,33%-75% = 258,33%. Namun yang digembar-gemborkan cuma yang turun tiga kali.
10. Dislike Logic Error
Kesalahan berlogika karena menganggap semua pendapat orang yang tidak disukainya adalah salah.
Contoh:
Si A tidak suka dengan Si B. Apapun yang ditulis atau dikatakan Si-B adalah merupakan tulisan atau ucapan yang salah.
11. Small Logic Error
Kesalahan berlogika di mana mengerjakan yang kecil saja tidak mampu, kok akan mengerjakan yang besar
Contoh:
Banyak capres yang punya visi akan mengentaskan kemiskinan dan pengangguran di Indonesia. Padahal, mengentaskan kemiskinan dan pengangguran di Jakarta saja tidak mampu. Apalagi se-Indonesia.
12. System Logic Error
Kesalahan berlogika akibat tidak memahami arti sebuah sistem
Contoh:
Ada yang mengatakan “Walaupun sistemnya baik, kalau manusianya tidak baik, maka hasilnyapun tidak baik”.Ini logika yang salah. Sebab, manusia merupakan bagian (subsystem) dari sebuah sistem. Artinya, sistem yang baik, termasuk juga faktor manusia yang baik. Sistem yang baik akan menghasilkan hasil yang baik dan sistem yang buruk akan menghasilkan hasil yang buruk
13. Definition Logic Error
Kesalahan berlogika akibat tidak memahami definisinya.
Contoh:
Ada yang berpendapat bahwa Bantuan Langsung Tunai (BLT) tidak efektif untuk mengurangi angka kemiskinan.Ini logika yang salah. Sebab, BLT bukan program pengentasan kemiskinan, melainkan merupakan Jaring Pengaman Sosial (JPS) yang sifatnya hanya sementara saja.
14. Irrasional Logic Error
Kasalahan berlogika karena punya anggapan yang salah
Contoh:
Ketika dukun cilik Ponari tidak praktek, maka para pasiennya berbuat tidak rasional. Antara lain, mencelupkan kartu nomor urut ke air di dalam gelas, kemudian meminumnya. Sebagian lagi mengambil air buangan dari kamar mandi Ponari. Air di saluran yang kotor itu diendapkan di gelas atau botol air mineral, kemudian diminumnya. Mereka beranggapan semua air di rumah Ponari bisa menyembuhkan penyakit.
15. Breakdown Logic Error
Kesalahan berlogika akibat tidak mampu menjabarkan tujuan.
Contoh:
Semua gubernur/bupati/walikota berkeinginan untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di daerahnya masing-masing. Tetapi, tidak tahu bagaimana menjabarkan tujuan itu secara rinci
Kesalahan berlogika akibat salah menerapkan kategori
Contoh:
Banyak sarjana beranggapan bahwa Dra adalah gelar sarjana untuk wanita.
Padahal, gelar dibuat tidak berdasarkan jenis kelamin, melainkan berdasar jenis ilmu pengetahuan. Misalnya, Sarjana Ekonomi (SE), Sarjana Hukum (SH),dll.
2. Usage Logic Error
Kesalahan penggunaan sesuatu (gelar sarjana) yang tidak pada tempatnya.
Contoh:
Banyak undangan pernikahan yang mencantumkan gelar sarjana calon pengantinnya. Padahal gelar sarjana harus digunakan untuk kegiatan yang ada hubungannya dengan kegiatan ilmiah atau profesi. Pernikahan bukanlah kegiatan ilmiah maupun profesi.
3. Degree Logic Error
Kesalahan berlogika di dalam pemakaian gelar sarjana
Contoh:
Sesudah lulus S-1, lantas meneruskan ke jenjang S-2. Lantas, gelar S-1 dan S-2 nya dipakai semua. Padahal, gelar S-2 merupakan kelanjutan dari S-1. Seharusnya, S-2 saja yang dipakai. Ibaratnya di militer, kalau dari Letkol ya Kol (Kol-nya saja yang dipakai) dan bukan LetkolKol.
4. Knowledge Logic Error
Kasalahan berlogika karena hal yang dibicarakan belum diketahuinya.
Contoh:
Seorang sarjana mengatakan, untuk apa belajar logika, toh semua orang bisa berlogika. Yang benar, logika dan ilmu logika itu berbeda. Logika, semua orang bisa. Tetapi, ilmu logika adalah sebuah ilmu yang harus dipelajari.Tidak semua orang belajar ilmu logika. Tidak semua orang mengerti ilmu logika.
5. Profession Logic Error
Kesalahan berlogika karena tidak memahami profesi seseorang.
Contoh:
Si A adalah seorang kritikus. Hampir tiap hari menulis kritik di koran. Lantas ada orang mengatakan bahwa Si A itu bisanya cuma mengritik.Ya, di negara manapun yang namanya kritikus tugasnya ya mengritik. Yang namanya penyiar radio tugasnya ya bicara saja. Yang namanya ustadz kerjanya ya berceramah saja.
6. Ability Logic Error
Kesalahan berlogika karena tidak berdasarkan kemampuan diri sendiri
Contoh:
Pemerintah akan menambah PNS baru sebanyak 300.000 orang. Padahal, untuk membayar gaji PNS (yang sudah dinaikkan), pemerintah utang ke Jepang. Menggaji PNS yang ada saja tidak mampu, kok akan menambah 300.000 PNS baru.
7. Written Logic Error
Kesalahan berloka hanya berdasarkan pada tulisan
Contoh:
Ketika Si A menulis surat pembaca berjudul :”SBY Sang Demokrat Sejati”, maka orang mengira penulis tersebut pendukung SBY. Lain kali, Si A menulis surat pembaca berjudul “Akhirnya SBY Ingkar Janji”, orang menilai Si A anti-SBY,pro-Mega atau berasal dari partai gurem. Padahal Si A adalah penulis independen.
8. Because Logic Error
Kesalahan berlogika karena tidak melihat penyebabnya.
Contoh:
Si A adalah anggota sebuah milis. Tiba-tiba dia menerima e-mail yang isinya mendeskreditkan atau mencaci maki . Si A pun membalas. Anehnya, moderator milis justru mengeluarkan Si A dari keanggautaan milis. Sedangkan Si-B yang merupakan penyebabnya tidak dikenakan sanksi apa-apa.
9. End Logic Error
Kesalahan berlogika karena hanya mengatakan hasil akhirnya saja.
Contoh:
Sebuah partai politik meng-klaim bahwa harga BBM turun tiga kali (75%). Padahal, sebelumnya telah dinaikkan tiga kali (naik 333.33%). Jadi, status sebenarnya masih naik 333,33%-75% = 258,33%. Namun yang digembar-gemborkan cuma yang turun tiga kali.
10. Dislike Logic Error
Kesalahan berlogika karena menganggap semua pendapat orang yang tidak disukainya adalah salah.
Contoh:
Si A tidak suka dengan Si B. Apapun yang ditulis atau dikatakan Si-B adalah merupakan tulisan atau ucapan yang salah.
11. Small Logic Error
Kesalahan berlogika di mana mengerjakan yang kecil saja tidak mampu, kok akan mengerjakan yang besar
Contoh:
Banyak capres yang punya visi akan mengentaskan kemiskinan dan pengangguran di Indonesia. Padahal, mengentaskan kemiskinan dan pengangguran di Jakarta saja tidak mampu. Apalagi se-Indonesia.
12. System Logic Error
Kesalahan berlogika akibat tidak memahami arti sebuah sistem
Contoh:
Ada yang mengatakan “Walaupun sistemnya baik, kalau manusianya tidak baik, maka hasilnyapun tidak baik”.Ini logika yang salah. Sebab, manusia merupakan bagian (subsystem) dari sebuah sistem. Artinya, sistem yang baik, termasuk juga faktor manusia yang baik. Sistem yang baik akan menghasilkan hasil yang baik dan sistem yang buruk akan menghasilkan hasil yang buruk
13. Definition Logic Error
Kesalahan berlogika akibat tidak memahami definisinya.
Contoh:
Ada yang berpendapat bahwa Bantuan Langsung Tunai (BLT) tidak efektif untuk mengurangi angka kemiskinan.Ini logika yang salah. Sebab, BLT bukan program pengentasan kemiskinan, melainkan merupakan Jaring Pengaman Sosial (JPS) yang sifatnya hanya sementara saja.
14. Irrasional Logic Error
Kasalahan berlogika karena punya anggapan yang salah
Contoh:
Ketika dukun cilik Ponari tidak praktek, maka para pasiennya berbuat tidak rasional. Antara lain, mencelupkan kartu nomor urut ke air di dalam gelas, kemudian meminumnya. Sebagian lagi mengambil air buangan dari kamar mandi Ponari. Air di saluran yang kotor itu diendapkan di gelas atau botol air mineral, kemudian diminumnya. Mereka beranggapan semua air di rumah Ponari bisa menyembuhkan penyakit.
15. Breakdown Logic Error
Kesalahan berlogika akibat tidak mampu menjabarkan tujuan.
Contoh:
Semua gubernur/bupati/walikota berkeinginan untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di daerahnya masing-masing. Tetapi, tidak tahu bagaimana menjabarkan tujuan itu secara rinci
Spoiler for sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar