INILAH.COM, Jakarta – Setelah tsunami 26 Oktober lalu, sebuah kapal harta karun muncul di Mentawai. Berikut penjelasan ahli mengenai bagaimana kapal itu bisa muncul.
Menurut Guru Besar Geologi ITB Rubi Rubyandini, kemungkinan tenggelam atau terangkatnya suatu benda tergantung pada perbedaan densitasnya. Jika kayu memiliki pori-pori, maka kayu itu akan mengambang.
Namun, jika pori-pori kecil maka kayu bisa tenggelam. Begitu pula dengan besi, ketika besi diberi lubang, maka besi itu akan mengambang. Ia mencontohkan, kapal laut atau kapal selam bisa mengambang karena di tengah kapal itu terdapat lubang, maka kapal bisa mengambang.
"Ketika terjadi tsunami, terdapat arus yang begitu kuat, kemudian arus melepaskan cengkeraman antara kapal yang menempel dengan tanah. Kapal terdorong oleh air, kemudian naik ke atas," katanya kepada INILAH.COM.
Nelayan menemukan kapal karam berusia beberapa abad berisi keramik hijau dan abu. Kapal ini ditemukan di pulau tempat tsunami baru-baru ini terjadi.
Nelayan menyakini gelombang pada 26 Oktober di Kepulauan Mentawai mengangkat kapal karam 7 meter dari dasar laut, dan mendorongnya mendekat pantai, kata kepala Departemen Kelautan dan Perikanan Sumatera Barat Yosmeri.
Kapal itu berisi pot keramik, kalung emas dan rempah-rempah yang berharga. Selama berabad-abad perairan Indonesia merupakan rute perdagangan utama yang menghubungkan Asia, Eropa serta Timur Tengah.
Pot, kendi dan mangkuk yang ditemukan pekan lalu ini masih perlu diuji untuk menentukan asal dan usianya, kata Yosmeri. Namun, benda-benda itu mirip artefak abad ke-14 yang ditemukan di dalam kapal tenggelam China, tambahnya.[ito]
sumber
Read more: http://danish56.blogspot.com/2010/12/ada-kapal-laut-penuh-harta-karun-yang.html#ixzz1RxeoeqEc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar