(Foto: thinkstock)
Peneliti mengungkapkan ibu yang memiliki pemikiran makan untuk dua orang akan makan dalam porsi yang terlalu banyak selama kehamilan yang justru bisa meningkatkan risiko bayi memiliki IQ rendah, gangguan makan dan psikosis.
Kondisi ini akan membuat ibu mengalami kenaikan berat badan berlebih atau obesitas. Diketahui sekitar 1 dari 6 ibu hamil digolongkan obesitas dalam waktu 3 bulan pertama kehamilan, dan jumlahnya akan lebih banyak lagi dalam beberapa bulan berikutnya.
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal internasional Obesity Review menganalisis beberapa temuan dari seluruh dunia mengenai dampak berat badan ini terhadap perkembangan anak.
Satu studi menemukan anak yang dilahirkan dari ibu yang obesitas memiliki nilai rata-rata IQ 5 poin lebih rendah, studi dari Swedia menemukan anak yang lahir dari ibu dengan kelebihan berat badan lebih mungkin menderita masalah defisit perhatian (attention deficit problems), sedangkan studi dari Australia menemukan setiap kelebihan 1 nilai BMI pada ibu hamil meningkatkan risiko gangguan makan pada anak.
Pada studi sebelumnya telah diketahui ibu yang obesitas saat hamil bisa meningkatkan risiko diabetes, tekanan darah tinggi, pembekuan darah, keguguran, melahirkan bayi gemuk, melahirkan secara caesar serta lapisan lemak yang menumpuk dapat membuat cacat serius pada bayi tidak terlihat saat di scan.
"Banyak perempuan yang masih percaya bahwa makan untuk dua orang (eating for two) adalah cara untuk memelihara bayi yang dikandung agar tetap terpenuhi gizinya, padahal kenyataannya itu bisa berbahaya terutama jika pola makannya sudah tidak masuk akal," ujar Tam Fry dari National Obesity Forum, seperti dikutip dari Telegraph, Selasa (28/6/2011).
Tam Fry menuturkan ibu hamil hanya membutuhkan penambahan sekitar 200 kalori per hari di trimester terakhir. Jika asupan kalori yang dikonsumsi setiap harinya berlebih maka bisa memicu obesitas yang akan berdampak bagi ibu dan bayi yang dikandung.
Untuk itu diharapkan perempuan memiliki berat badan yang sehat sebelum kehamilan serta mengonsumsi makanan sehat dan seimbang selama kehamilan tanpa melakukan diet selama hamil.
(ver/ir)
Sumber : Detik Health,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar