Jika Anda biasa menggunakan hand sanitizer (pembersih tangan), jangan terkejut jika hasil tes uji urin menunjukkan bahwa Anda dianggap sebagai pengkonsumsi minuman beralkohol.
Hasil penelitian ini dipaparkan dalam Journal of Analytical Toxicology. Orang-orang yang sering menggunakan hand sanitizers, seperti misalnya tenaga paramedis, bisa jadi dinyatakan sebagai positif terkontaminasi alkohol.
“Banyak produk hand sanitizers mengandung alkohol ethyl, yang jenisnya sama dengan alkohol yang terdapat dalam minuman,” ungkap Gary Reisfield, asisten profesor psikiatri Universitas Florida.
Tubuh manusia tidak bisa membedakan yang mana alkohol pembersih dan yang mana alkohol yang dikonsumsi. Alkohol juga terdapat pada sejumlah cairan pembersih mulut, hairspray, dan kosmetik.
"Kita sebaiknya berhati-hati tidak hanya pada produk-produk yang kita konsumsi, tapi juga produk yang mengenai permukaan tubuh,” ujarnya. Tes uji alkohol menunjukkan, kandungan alkohol dapat dilihat dalam darah, sehingga pengguna hand sanitizer beralkohol urinnya bisa jadi mengandung alkohol.
Untuk itu para peneliti memeriksa 11 partisipan yang tidak mengkonsumsi alkohol. Sampel urin mereka diambil setiap malam hari. Ini dilakukan untuk melihat seberapa sering penggunaan hand sanitizer dapat mempengaruhi kadar ethyl glucuronide and ethyl sulfate dalam urin.
Hasilnya, partisipan yang menggunakan hand sanitizer tiap lima menit selama 10 jam pada tiga hari berturut-turut, menunjukkan kandungan alkohol dalam urinnya setara dengan orang yang mengkonsumsi minuman beralkohol, namun kandungan ethyl sulfate-nya lebih rendah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar