Sabtu, 24 Oktober 2009

Badut antariksa siap meluncur

Guy Laliberte
Guy Laliberte ingin menjadi badut pertama di antariksa
Wisatawan antariksa dan entrepreneur sirkus Guy Laliberte akan memulai perjalanan menuju orbit.

Milyarder Kanada akan duduk di kursi kanan pesawat antariksa Soyuz yang meluncur menuju International Space Station (ISS).

Laliberte melukiskan penerbangannya sebagai "misi sosial puitis".

Dia mengatakan akan membuat astronot ISS tertawa selama 12 hari disana dan akan membuat acara yang mengangkat masalah air bersih bagi semua.

Dia didampingi kosmonot Rusia Maksim Surayev dan astronot Jeffrey Williams di pesawat Soyuz TM-16.

“Saya seorang artis dan pencipta. Saya bukan ilmuwan. Saya bukan teknisi," kata Guy Laliberte

Peluncuran dari Baikonur Cosmodrome di Kazakhstan dijadwalkan pukul 07.14 GMT.

Tiga awak ini diperkirakan akan tiba di ISS hari Jumat.

Laliberte adalah artis jalanan ketika mendirikan Cirque du Soleil tahun 1984.

Sejak itu perusahaan memiliki reputas di dunia internasional.

Keberhasilannya menjadikan Laliberte super kaya yang memungkinkan dia tiket yang dilaporkan senilai 35 juta dollar untuk ikut pesawat antariksa.

NASA Segera Uji Coba Peluncur Roket ke Bulan


Roket ekeprimen Ares I-X siap diluncurkan di Launc Pad 39B Kennedy Space Center, Cape Canaveral, Florida.
Selasa, 20 Oktober 2009 | 22:41 WIB

CAPE CANAVERAL, KOMPAS.com — Roket baru buatan Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA) yang didesain untuk mengirim kembali manusia ke Bulan telah siap diuji coba. Sebuah roket eksperimen yang tingginya setara Patung Liberty itu telah ditarik ke Launch Pad 39-B di Kennedy Space Center, Florida, Selasa (20/10).

Ini merupakan kali pertama sebuah roket kembali diluncurkan dari terminal tersebut. Selama 34 tahun terakhir, Launch Pad 39-B hanya digunakan untuk mengirimkan pesawat ulang-alik untuk program pembangunan stasiun antariksa.

Roket yang diberi nama Ares I-X ini akan mengangkasa pada Selasa (27/10) mendatang untuk menguji kemampuan meluncur pada tahap pertama selama 2,5 menit. Roket setinggi 100 meter itu belum akan membawa astronot dan beban tambahan meski sekilas sosoknya sudah meyakinkan untuk digunakan. Untuk percobaan ini saja, NASA menghabiskan biaya hingga 445 juta dollar AS.

Meski sudah tergolong tinggi, roket ini masih lebih pendek daripada roket Saturn V yang digunakan pada misi pengiriman ke Bulan pada akhir tahun 1960-an. Saat itu, Saturn V memiliki panjang 110 meter.

Manajer Program NASA John Shannon menyatakan bahwa Ares I-X aman untuk diluncurkan. Ia menekankan bahwa teknologi yang digunakan pada roket pendorong tahap pertama tersebut sudah terbukti andal karena sama dengan yang digunakan pada pesawat ulang-alik.

Roket pendorong tersebut selanjutnya akan dijatuhkan di Samudra Atlantik menggunakan parasit untuk kemudian dianalisis. Sementara itu, bagian besar sisanya akan dibiarkan hancur jatuh ke laut.

"Menurut pendapat saya, jika kami berpikir bahwa Ares I-X masih bermasalah, tentu kami tidak akan meluncurkannya, termasuk untuk mengujinya saja," ujar Shannon sebelumnya.

Jika uji coba ini berhasil, maka NASA berencana untuk bisa kembali mengirimkan manusia ke Bulan pada 2015. Namun, rencana ambisius yang dicanangkan di era George W Bush itu punya kemungkinan untuk ditunda pada pemerintahan Barack Obama karena kebutuhan dana yang terlalu besar. Keputusan terhadap kelanjutan program tersebut akan dipertimbangkan dari hasil penilaian yang akan dirilis panel sejumlah pakar antariksa, akhir pekan ini.